Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Window Dressing Tetap Hadir Sekalipun IHSG Fluktuatif

Naiknya harga komoditas seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit akan mendorong pertumbuhan indeks di tiga bulan terakhir 2021.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak fluktuatif. Namun memasuki kuartal akhir di tahun ini, pengamat menilai fase window dressing masih akan terjadi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (4/10/2021), kinerja IHSG yang terdiri dari 738 konstituen selama sepanjang tahun atau year to date (ytd) telah tumbuh positif sebanyak 6,08 persen.

Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG pun ditutup menguat 1,83 persen atau 113,84 poin ke level 6.342,69 yang merupakan level tertingginya sepanjang hari. Adapun IHSG memimpin pergerakan saham di kawasan Asia pada hari ini. Di bawahnya bursa Singapura, Indeks Straits Times STI ditutup menguat 1,32 persen.

Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengungkapkan, window dressing atau santa claus rally pada Desember mendatang akan selalu terjadi.

Window dressing di Desember akan selalu terjadi karena cukup banyak yang berkepentingan,” ungkap Budi kepada Bisnis, Senin (4/10/2021).

Di samping itu, Budi juga berpendapat bahwa kuartal IV akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal III karena beberapa sentimen positif yang akan mempengaruhi pergerakan saham.

Menurutnya, naiknya harga komoditas seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit akan mendorong pertumbuhan indeks di tiga bulan terakhir 2021.

Selain itu, menurunnya penderita Covid-19 di Indonesia dan beberapa kegiatan yang mulai normal seperti kegiatan usaha maupun perkantoran, ungkap Budi juga menjadi sentimen positif untuk pergerakan indeks.

Di sisi lain, rencana tapering off oleh The Fed, Amerika Serikat maupun perkembangan kasus Evergrande di China yang sempat dikhawatirkan para pelaku pasar, menurut Budi efeknya tidak akan signifikan karena sudah diperhitungkan pasar (priced in).

Oleh sebab itu, Budi pun menyebutkan pada kuartal IV/2021, beberapa sektor yang akan membaik kinerjanya adalah komoditas, ritel, properti, dan juga sektor consumers goods.

Sebelumnya, Direktur Utama STAR AM Reita Farianti memproyeksikan pergerakan IHSG di akhir tahun akan moderat di sekitar level 6.300.

“Perhitungan kita sampai akhir tahun, kita expect bisa ke 6.300 ya, tidak terlalu bullish tidak terlalu pesimis begitu ya. Kita moderate di 6.300,” ungkapnya saat melakukan wawancara eksklusif bersama Bisnis pada pertengahan September lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper