Bisnis.com, JAKARTA - Fase uptrend pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal berlanjut hingga akhir tahun kendati masih akan tertekan dalam pekan ini.
VP Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menjelaskan tren kenaikan (uptrend) IHSG sebenarnya sudah terlihat sejak Juli namun selalu terkoreksi.
Dia menjelaskan secara historis, umumnya IHSG selalu mengalami tekanan pada periode Agustus - September dan indeks bakal berbalik arah menguat pada Januari - Maret.
“IHSG kalau saya lihat trennya sudah mulai naik terutama dari Juli karena selalu ada puncak-puncak yang lebih tinggi dan sedikit terkoreksi. Tapi trennya sudah naik,” kata Alfatih dalam seminar daring yang digelar D'Origins Advisory dan IGICO Advisory, dikutip Senin (4/10/2021).
Untuk pekan ini, Alfatih merekomendasikan beli saham BBRI dengan support Rp3.830 dan resisten pada Rp3.980-Rp4.030. Bank Himbara lainnya, BBTN direkomendasikan sama dengan buy on support level Rp1.470 dan resisten pada kisaran level Rp1.540-Rp1.590
Masih dari keluarga emiten pelat merah, TLKM direkomendasikan beli pada harga support level Rp3.600 dan rentang resistance level Rp3.830-Rp4.050, serta WTON direkomendasikan buy near support Rp273 dengan rentang harga resisten level Rp284, Rp292, bahkan hingga Rp300.
Baca Juga
Selain itu, Alfatih juga merekomendasikan beli ADRO dengan buy near support pada level Rp1.650 dengan resisten level Rp1.965-Rp2.130.
Senada, Elliot Wave Expert dari B Trade Elliottician Wijen Pontus mengatakan penguatan IHSG akan terjadi dalam dua skenario.
“IHSG untuk skenario pertama resisten 6.350 sepakat dengan Pak Alfatih bahkan bisa sampai 6.380. Seharusnya kita masih uptrend sampai akhir tahun. Ini adalah the best scenario kami,” kata Wijen.
Di sisi lain, skenario kedua adalah IHSG terkoreksi ke level 6.150-an namun masih dalam fase uptrend terus sampai akhir tahun. Dalam skenario tersebut, masih dengan catatan IHSG tidak turun ke level 6.086.
Kendati demikian, Wijen memperkirakan satu bulan ke depan IHSG tak mustahil menembus level 6.480 sampai 6.500. Penguatan ini akan ditopang oleh penurunan kasus Covid-19 dan pengakuan dunia internasional atas keberhasilan pemerintah dalam menahan laju penularan.
“Melihat hal ini, harusnya kuartal empat ini pertumbuhan ekonomi kita juga akan membaik,” ujar Wijen.
Selanjutnya, penguatan harga komoditas seiring dengan commodity supercycle dan krisis energi, baik di China maupun Eropa, juga menjadi hal positif untuk ekspor Indonesia yang memang masih didominasi oleh komoditas.
Sementara itu, Wijen menilai sentimen tapering dari Bank Sentral AS tidak akan terlalu berdampak ke IHSG karena fundamental dalam negeri Indonesia masih baik
Wijen pun merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp4.010-Rp4.150, SIMP dengan target Rp500-Rp520, dan ADRO dengan target Rp1.600-Rp1.650.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.