Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Turun, IHSG Masuk Fase Uptrend hingga Akhir 2021

Pada satu bulan ke depan IHSG tak mustahil menembus level 6.480 sampai 6.500. Penguatan ini akan ditopang oleh penurunan kasus Covid-19.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Fase uptrend pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal berlanjut hingga akhir tahun kendati masih akan tertekan dalam pekan ini.

VP Senior Technical Portfolio Advisor PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menjelaskan tren kenaikan (uptrend) IHSG sebenarnya sudah terlihat sejak Juli namun selalu terkoreksi.

Dia menjelaskan secara historis, umumnya IHSG selalu mengalami tekanan pada periode Agustus - September dan indeks bakal berbalik arah menguat pada Januari - Maret.

“IHSG kalau saya lihat trennya sudah mulai naik terutama dari Juli karena selalu ada puncak-puncak yang lebih tinggi dan sedikit terkoreksi. Tapi trennya sudah naik,” kata Alfatih dalam seminar daring yang digelar D'Origins Advisory dan IGICO Advisory, dikutip Senin (4/10/2021).

Untuk pekan ini, Alfatih merekomendasikan beli saham BBRI dengan support Rp3.830 dan resisten pada Rp3.980-Rp4.030. Bank Himbara lainnya, BBTN direkomendasikan sama dengan buy on support level Rp1.470 dan resisten pada kisaran level Rp1.540-Rp1.590

Masih dari keluarga emiten pelat merah, TLKM direkomendasikan beli pada harga support level Rp3.600 dan rentang resistance level Rp3.830-Rp4.050, serta WTON direkomendasikan buy near support Rp273 dengan rentang harga resisten level Rp284, Rp292, bahkan hingga Rp300.

Selain itu, Alfatih juga merekomendasikan beli ADRO dengan buy near support pada level Rp1.650 dengan resisten level Rp1.965-Rp2.130.

Senada, Elliot Wave Expert dari B Trade Elliottician Wijen Pontus mengatakan penguatan IHSG akan terjadi dalam dua skenario.

“IHSG untuk skenario pertama resisten 6.350 sepakat dengan Pak Alfatih bahkan bisa sampai 6.380. Seharusnya kita masih uptrend sampai akhir tahun. Ini adalah the best scenario kami,” kata Wijen.

Di sisi lain, skenario kedua adalah IHSG terkoreksi ke level 6.150-an namun masih dalam fase uptrend terus sampai akhir tahun. Dalam skenario tersebut, masih dengan catatan IHSG tidak turun ke level 6.086.

Kendati demikian, Wijen memperkirakan satu bulan ke depan IHSG tak mustahil menembus level 6.480 sampai 6.500. Penguatan ini akan ditopang oleh penurunan kasus Covid-19 dan pengakuan dunia internasional atas keberhasilan pemerintah dalam menahan laju penularan.

“Melihat hal ini, harusnya kuartal empat ini pertumbuhan ekonomi kita juga akan membaik,” ujar Wijen.

Selanjutnya, penguatan harga komoditas seiring dengan commodity supercycle dan krisis energi, baik di China maupun Eropa, juga menjadi hal positif untuk ekspor Indonesia yang memang masih didominasi oleh komoditas.

Sementara itu, Wijen menilai sentimen tapering dari Bank Sentral AS tidak akan terlalu berdampak ke IHSG karena fundamental dalam negeri Indonesia masih baik

Wijen pun merekomendasikan beli saham BBRI dengan target harga Rp4.010-Rp4.150, SIMP dengan target Rp500-Rp520, dan ADRO dengan target Rp1.600-Rp1.650.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper