Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elnusa (ELSA): Bisnis Distribusi Petrofin Tak Dimerger ke Subholding Pertamina

Potensi Elnusa ke depan di bawah subholding Pertamina Hulu Energi diklaim semakin menambah peluang bisnis Elnusa di bisnis hulu.
Aktivitas operasional PT Elnusa Tbk. Anak usaha Pertamina ini berencana menerbitkan sukuk ijarah dengan target Rp700 miliar guna memenuhi kebutuhan modal kerja./elnusa.co.id
Aktivitas operasional PT Elnusa Tbk. Anak usaha Pertamina ini berencana menerbitkan sukuk ijarah dengan target Rp700 miliar guna memenuhi kebutuhan modal kerja./elnusa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup usaha Pertamina, PT Elnusa Tbk. (ELSA) menegaskan tidak akan ada peleburan anak usahanya di bidang petrokimia PT Elnusa Petrofin ke entitas subholding pertamina yang lain.

Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir menjelaskan komposisi industri hulu dan hilir dari Elnusa ini menunjukan ketahanan yang optimal, sehingga kondisi ini harus dipertahankan.

"Pola pikir seolah-olah Petrofin menyalurkan BBM dan LPG saja ini perlu diubah. Selain pengelolaan terminal BBM, kami juga mengembangkan produk kimia yang banyak dipakai di sektor hulu," urainya dalam paparan publik, Jumat (1/10/2021).

Di sisi lain, memperhatikan potensi Elnusa ke depan di bawah subholding Pertamina Hulu Energi diklaim semakin menambah peluang bisnis Elnusa di bisnis hulu.

Peningkatan peluang bisnis ini tanpa mengesampingkan peranan Elnusa Petrofin, yang justru semakin memiliki peluang di dalam produk kimia untuk dipakai di aktivitas hulu.

"Apakah ada kemungkinan merger, sementara ini tidak ada karena justru portofolio Elnusa dari hulu ke hilir sangat optimal dalam menunjang kinerja kami," paparnya.

Direktur SDM & Umum merangkap Direktur Keuangan Elnusa Tenny Elfrida menjelaskan saat ini belanja modal difokuskan untuk dua hal yakni pengembangan bisnis dan mempertahankan kapasitas yang ada.

"Capex yang dikeluarkan 53 persen dipakai pengembangan bisnis dan peralatan yang sudah ada, sementara 39 persen mempertahankan kapasitas yang sudah ada. Dari sebaran capex ini tentunya bisa diartikan di tengah kesulitan dan pandemi ini berupaya tetap tingkatkan growth investment kami," jelasnya.

Belanja modal ELSA tahun ini ditargetkan mencapai Rp600 miliar dengan target dapat meningkat 10 persen pada tahun depan. Sejumlah program yang dimundurkan juga membuat akan terjadi peningkatan belanja modal pada tahun depan.

Adapun, belanja modal ELSA per Agustus mencapai Rp259 miliar. Memang lanjutnya, kendala ada pada realisasi pengeluaran uangnya, sementara dari pengeluaran investasi ELSA tetap optimistis dapat tetap mencapai target belanja modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper