Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat perbedaan yang tipis antara Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang biasa dikenal dengan istilah rights issue adalah sebuah skema penggalangan dana di pasar modal. HMETD dilakukan dengan menerbitkan saham baru dan memberikan para pemegang saham untuk mengeksekusi haknya.
Bagi pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya, maka presentase saham yang dia miliki akan terdilusi atau menciut. Jumlah yang terdilusi tergantung dari seberapa banyak emiten menerbitkan saham baru.
Sebelum melakukan HMETD, perseroan bakal menerbitkan prospektus terkait maksud dan tujuan aksi korporasi tersebut. Secara teknis, rights issue hampir mirip dengan penawaran umum saham perdana. Bedanya adalah rights issue hanya dapat dilakukan oleh perusahaan tercatat atau emiten saja.
Di sisi lain, Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) biasa dikenal dengan private placement. Bila rights issue seluruh pemegang saham akan mendapatkan hak untuk mengeksekusi sedangkan private placement hanya diberikan kepada pihak tertentu.
Dalam pasar modal, aksi ini biasa dilakukan ketika ada pihak atau investor tertentu yang ingin masuk menjadi pemegang saham mayoritas. Skema ini akan membutuhkan modal yang besar karena biasanya penerbitan saham baru di atas 5 persen dari modal yang telah disetor dan ditempatkan.
Baca Juga
Akan tetapi, kedua skema saling menguntungkan bagi perusahaan tercatat. Pasalnya baik rights issue maupun private placement memberikan tambahan dana segar bagi perseroan.
Hasil dana tersebut dapat digunakan untuk mendanai ekspansi maupun membayar kewajiban. Baru-baru ini Emiten pengelola Omni Hospitals PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) melakukan private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,71 miliar atau 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) juga baru saja menuntaskan rights issue terbesar di Indonesia dengan penghimpunan dana mencapai Rp96 triliun.