Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/9/2021) menghasilkan penawaran sebesar Rp58,83 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami penurunan sebesar 20,07 persen dibandingkan dengan hasil penawaran SUN sebelumnya yang mengumpulkan jumlah penawaran sebesar Rp80,67 triliun.
Berdasarkan data dari laman Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, SUN seri FR0090 menjadi incaran investor dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp17,68 triliun. Seri yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027 ini dimenangkan sebanyak Rp5,75 triliun.
Sementara itu, Seri FR0091 yang jatuh tempo pada 15 April 2032 menjadi SUN dengan jumlah peminat terbanyak kedua pada lelang hari ini. Dari penawaran sebesar Rp12,98 triliun, pemerintah memenangkan Rp1,1 triliun.
Selanjutnya Seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 membukukan jumlah penawaran sebanyak Rp12,61 triliun dan dimenangkan pemerintah sebanyak Rp2,45 triliun.
Adapun dari tujuh seri yang ditawarkan, secara akumulasi pemerintah memenangkan Rp12 triliun. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya yang dilaksanakan pada Selasa (14/9/2021) yang memenangkan Rp21 triliun.
Baca Juga
Pemerintah sendiri menetapkan target indikatif pada lelang SUN hari ini senilai Rp12 triliun dan target maksimal senilai Rp18 triliun.
Sebelumnya, VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, hasil penawaran lelang besok diperkirakan akan tetap solid, meskipun penawaran cenderung akan lebih rendah dibandingkan dengan lelang sebelumnya.
Berikut daftar hasil Lelang SUN pada Selasa (28/9/2021):
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan |
SPN03211229 | 29 Desember 2021 | Rp4,23 triliun | Rp1 triliun | 2,77% |
SPN12220707 | 7 Juli 2022 | Rp7,51 triliun | Rp900 miliar | 2,96% |
FR0090 | 15 April 2027
| Rp17,68 triliun | Rp5,75 triliun | 5,11%
|
FR0091 | 15 April 2032 | Rp12,98 triliun | Rp1,10 triliun | 6,13%
|
FR0088 | 15 Juni 2036 | Rp2,69 triliun
| Rp750 miliar | 6,35%
|
FR0092 | 15 Juni 2042 | Rp12,61 triliun | Rp2,45 triliun | 6,83% |
FR0089 | 15 Agustus 2051 | Rp1,14 triliun | Rp50 miliar | 6,82%
|
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)