Bisnis.com, JAKARTA — Investor memburu obligasi negara di tengah tingginya volatilitas di pasar modal global dan domestik. Pemerintah mencatat nilai penawaran masuk dalam lelang SUN pada Selasa (20/5/2025) menembus Rp100 triliun.
Direktorat Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan menyampaikan pemerintah telah melaksanakan lelang SUN pada 20 Mei 2025. Delapan seri SUN yang dilelang ialah SPN03250820 (new issuance), SPN12260507 (reopening), FR0104 (reopening), FR0103 (reopening), FR0106 (reopening), FR0107 (reopening), FR0102 (reopening) dan FR0105 (reopening).
“Total penawaran yang masuk sebesar Rp108,33 triliun,” tulis Direktorat SUN dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (21/5/2025).
Nilai penawaran masuk itu merupakan yang tertinggi sejak lelang SUNdilaksanakan pada awal tahun ini. Pada lelang SUN sebelumnya yang digelar pada 6 Mei 2025, penawaran masuk investor mencapai Rp80,85 triliun.
Lebih terperinci, penawaran masuk atau incoming bids paling banyak dihimpun oleh SUN seri FR014 senilai Rp46,73 triliun, disusul oleh FR0103 senilai Rp39,26 triliun.
Selain itu, incoming bids investor mencapai Rp7,48 triliun untuk FR0106, Rp5,24 triliun untuk SPN12260507, Rp4,83 triliun untuk FR0102, Rp2,18 triliun untuk FR0102, Rp1,58 triliun untuk FR0105, dan Rp1 triliun untuk SPN03250820.
“Total nilai yang dimenangkan dari kedelapan seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp28 triliun,” imbuhnya.
Nilai tersebut lebih tinggi dari target indikatif lelang SUN sebesar Rp26 triliun.
Seri SUN dengan nilai yang dimenangkan terbesar ialah FR0103 senilai Rp8,75 triliun dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 6,85632%. SUN tenor panjang FR0103 itu memberikan tingkat kupon 6,75% dan jatuh tempo pada 15 Juli 2035.
Penawaran Masuk Investor dalam Lelang SUN Tahun Ini
- 7 Januari 2025 : Rp31,65 triliun
- 21 Januari 2025 : Rp54,46 triliun
- 4 Februari 2025 : Rp77 triliun
- 18 Februari 2025 : Rp84 triliun
- 4 Maret 2025 : Rp75,78 triliun
- 18 Maret 2025 : Rp61,75 triliun
- 22 April 2025 : Rp77,46 triliun
- 6 Mei 2025 : Rp80,85 triliun
- 20 Mei 2025 : Rp108,33 triliun