Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Kerek Rekomendasi Saham Indocement (INTP), Potensi Naik 20 Persen

Target harga saham INTP dipertahankan pada level Rp12.600 yang menyiratkan potensi kenaikan 20 persen.
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Christian Kartawijaya (kiri), dan Corporate Secretary Antonius Marsos memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk Christian Kartawijaya (kiri), dan Corporate Secretary Antonius Marsos memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas menaikkan rekomendasi saham PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. (INTP) menjadi buy, dari sebelumnya trading buy.

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin dalam riset terbarunya merekomendasikan beli dengan target harga yang tidak berubah sebesar Rp12.600.

"Kami meningkatkan rekomendasi kami ke beli karena TP kami yang tidak berubah saat ini menyiratkan potensi kenaikan 20 persen," tulis Mimi, Selasa (28/9/2021).

Dia melanjutkan, naiknya harga batu bara dunia menjadi sentimen negatif bagi margin profitabilitas INTP sebagai produsen semen. Meski demikian, pihaknya masih berharap INTP dapat memitigasi kenaikan harga batu bara dengan melakukan efisiensi biaya.

Mirae Asset memperkirakan marjin kotor INTP sepanjang 2021 akan lebih rendah, yakni 34,6 persen, dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 36,1 persen.

Selain itu, INTP juga menyebut jika perseroan akan meninjau situasi harga untuk mengidentifikasi kemungkinan kenaikan harga. Menurut Mirae, hal ini sangat memungkinkan karena kenaikan harga batu bara tidak hanya berdampak pada INTP, tetapi juga seluruh pelaku industri.

Saat ini, Mirae Asset juga masih mempertahankan perkiraan laba bersih INTP sepanjang 2021 tidak berubah, yakni Rp1,7 triliun atau turun 3,1 persen secara year on year (yoy).

Adapun hingga semester I/2021 ini, produsen semen Tiga Roda ini mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp6,66 triliun atau lebih tinggi 7,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,17 triliun.

Kenaikan pendapatan ini mengangkat laba bersih INTP menjadi Rp122,02 miliar pada semester I/2021 atau tumbuh 24,79 persen dari Rp470,02 miliar dibandingkan semester I/2020.

Berdasarkan kontributor pendapatannya, volume penjualan domestik yang terdiri dari semen dan klinker, mengalami kenaikan 8,8 persen menjadi 7,97 juta ton. Sedangkan volume penjualan ekspor melesat 513,4 persen menjadi 222.000 ton. Pangsa pasar INTP pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 25,6 persen.

Laba tahun berjalan perseroan juga tercatat meningkat sepanjang paruh pertama 2021, yakni sebesar Rp586,5 miliar. Laba tahun berjalan ini naik 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp470 miliar.

Hingga akhir perdagangan Selasa (28/9/2021), saham INTP parkir di level Rp10.475 dengan kapitalisasi pasar Rp38,56 triliun. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Saumi
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper