Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membalikkan posisi rugi menjadi laba pada semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten dengan kode saham WSKT ini membukukan laba bersih senilai Rp154,13 miliar atau kontras dari posisi rugi Rp1,09 triliun pada semester I/2020.
Padahal, dari sisi pendapatan, masih terjadi penurunan sebesar 41,39 persen menjadi Rp4,71 triliun dari sebelumnya Rp8,03 triliun.
Pendapatan lain-lain bersih sebenarnya terpantau mengalami lonjakan menjadi Rp2,78 triliun pada semester I/2021 dari sebelumnya hanya Rp198,59 miliar. Tak hanya itu, pendapatan bunga juga bertambah 44,80 persen menjadi Rp519,49 miliar dari sebelumnya Rp358,76 miliar.
Tapi, dilihat dari lini bisnis perseroan, pendapatan dari jasa konstruksi yang menjadi tulang punggung Waskita Karya masih turun 44,43 persen menjadi Rp4,01 triliun per Juni 2021, dari sebelumnya Rp7,22 triliun. Selanjutnya, pendapatan bunga dari jasa konstruksi hanya mampu tumbuh 5,22 persen menjadi Rp141,68 miliar.
Di sisi lain, pendapatan jalan tol melonjak 97,59 persen menjadi Rp351,10 miliar dari sebelumnya Rp177,69 miliar. Begitu pula pendapatan hotel naik 108,48 persen menjadi Rp26,29 miliar dari sebelumnya Rp12,61 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, aset WSKT dalam periode yang sama turun tipis 0,08 persen menjadi Rp105,49 triliun, dibandingkan Rp105,58 triliun pada akhir 2020. Secara terperinci, ekuitas turun 4,94 persen menjadi Rp15,75 triliun sedangkan liabilitas naik 0,81 peren menjadi Rp89,73 triliun.
Baru-baru ini, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan perseroan akan menyelesaikan divestasi ruas tol Cibitung-Tanjung Priok secepatnya pada bulan depan, untuk menambah pundi-pundi likuiditas.
“Oktober ini bisa selesai,” sebutnya dalam konferensi pers daring, Senin (20/9/2021).
Selanjutnya, Destiawan mengungkapkan saat ini, ruas tol Cimanggis-Cibitung juga sudah masuk tahap due diligence untuk proses divestasi. Untuk skenario terbaik, divestasi ini ditargetkan rampung menjelang akhir tahun.
Adapun, proses divestasi yang lancar dan cepat diharapkan dapat mengurangi beban bunga yang ditanggung oleh perseroan.
Adapun, ruas tol Cibitung-Tanjung Priok dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP). PT Waskita Toll Road merupakan pemegang saham mayoritas sebesar 55 persen dan PT Akses Pelabuhan Indonesia menguasai 45 persen.
Sementara itu, ruas tol Cimanggis-Cibitung berada di bawah naungan BUJT PT Cimanggis Cibitung Tollways. PT Waskita Toll Road adalah pemilik saham terbesar dengan 90 persen, bersama PT Bakrie Toll Indonesia 5 persen dan PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) 5 persen.