Bisnis.com, JAKARTA – Harga timah kembali menanjak melanjutkan reli sepanjang tahun, terdorong oleh gangguan pasokan karena pandemi dan tingginya permintaan.
Harga timah sepanjang tahun ini sudah naik sampai 80 persen, melampaui logam dasar lainnya seperti tembaga dan aluminium di pasar London Metal Exchange (LME).
Pelaku pasar timah saat ini tengah memperhatikan perbaikan ekonomi yang bisa meningkatkan konsumsi di saat adanya gangguan pasokan karena hambatan pengiriman dan produksi dari para pemasok di Asia.
Pasokan timah di pasar Shanghai dan London sendiri saat ini tercatat mendekati titik terendah dalam beberapa tahun.
“Kenaikan harga timah tahun ini mencermintak ketidakseimbangan permintaan dan pasokan dan kebijakan makro. Normal baru untuk harga timah akan segera datang,” katanya, dilansir Bloomberg, Jumat (24/9/2021).
Mengutip data Bloomberg pada perdagangan Kamis (23/9/2021), harga timah memimpin kenaikan harga logam dasar lainnya, naik 463 poin atau 1,32 persen ke US$35.460 per ton, setelah sebelumnya juga sempat naik ke US$36.770 per ton di LME.
Baca Juga
Sepanjang 2021, harga timah naik 74,46 persen. Sementara di pasar Shanghai, harga timah naik 4,8 persen ke 287.960 yuan per ton atau yang tertinggi sejak Maret 2015.
Harga logam lainnya seperti aluminium di pasar LME naik 14,50 poin atau 0,49 persen ke US$2.949. Harga tembaga justru turun 12,50 poin atau 0,13 persen ke US$9.273.
Selanjutnya, harga nikel LME naik 130 poin atau 0,68 persen ke US$19.351, dan seng naik 65,50 poin atau 2,16 persen ke US$3.091.