Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Investor Asing Borong BBRI Rp1,3 Triliun!

Pada perdagangan Jumat (24/9/2021), IHSG naik 0,03 persen atau 2,1 poin menjadi 6.144,81. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.119,14-6.163,88.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan seiring dengan aksi beli investor asing ke sejumlah saham big caps.

Pada perdagangan Jumat (24/9/2021), IHSG naik 0,03 persen atau 2,1 poin menjadi 6.144,81. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.119,14-6.163,88.

Terpantau 186 saham naik, 332 saham melemah, dan 149 saham stagnan. Total transaksi jelang penutupan mencapai Rp13,89 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp1,6 triliun.

Saham BBRI, BUKA, BBCA, ADRO, UNTR menjadi yang paling banyak diborong investor asing dengan net buy masing-masing Rp1,3 triliun, Rp138,6 miliar, Rp121,8 miliar, Rp96,2 miliar, dan Rp87,5 miliar.

Di sisi lain, investor asing melego saham BABP, BMRI, ITMG, ERAA dengan net sell masing-masing Rp63 miliar, Rp36 miliar, Rp21,7 miliar, dan Rp21 miliar.

Sementara itu, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan meredanya isu Evergrande dan kejelasan Bank Sentral Amerika Serikat  soal tapering serta penaikkan suku bunga membuat indeks saham global menguat. Hal ini menjadi katalis pendorong IHSG hari ini.

Semalam, indeks DJIA kembali melanjutkan penguatan 1,48 persen. Penguatan ini dikombinasikan dengan kenaikan harga beberapa komoditas seperti minyak yang naik 1,72 persen, batu bara yang naik 3,58 persen, CPO naik 1,75 persen, nikel naik 1,46 persen.

"Kenaikan tersebut di tengah cukup tajamnya kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 7,84 persen ke level 1,435 persen berpotensi menjadi katalis alias sentimen positif pendorong bagi lanjutan penguatan IHSG Jumat ini," kata Edwin dalam riset harian, Jumat (24/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper