Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lapkeu Semester I/2021 Baru Dirilis, Laba Kimia Farma (KAEF) Naik Dua Digit

KAEF mencetak laba bersih Rp57,6 miliar pada semester pertama tahun ini naik 18,57 persen dari Rp48,57 miliar pada 6 bulan pertama tahun lalu.
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mencetak kenaikan pendapatan sepanjang semester I/2021. Posisi laba bersih pun naik dua digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang audited, dikutip Jumat (24/9/2021), emiten berkode KAEF ini mencatat penjualan bersih sebesar Rp5,55 triliun naik 18,58 persen dari pendapatan semester pertama tahun lalu Rp4,68 triliun.

Beban pokok penjualan KAEF juga turut meningkat menjadi Rp3,69 triliun dari Rp2,89 triliun, sehingga laba kotor perseroan meningkat tipis menjadi Rp1,86 triliun dari Rp1,78 triliun.

Beban usaha perseroan naik tipis menjadi Rp1,55 triliun dari Rp1,51 triliun. Dengan begitu, laba usaha perseroan tercatat Rp357,75 miliar naik dari Rp365,03 miliar.

Dengan demikian, KAEF mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp57,6 miliar pada semester pertama tahun ini naik 18,57 persen dari Rp48,57 miliar pada 6 bulan pertama tahun lalu.

Di sisi lain, liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp10,66 triliun per 30 Juni 2021 dari Rp10,45 triliun pada akhir tahun lalu.

Rinciannya, terjadi kenaikan liabilitas jangka panjang menjadi Rp4,24 triliun dari Rp3,67 triliun, sementara liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp6,41 triliun dari Rp6,78 triliun.

Jumlah ekuitas KAEF tercatat masih tinggi sebesar Rp7,11 triliun pada semester I/2021 naik dari Rp7,1 triliun pada akhir tahun lalu.

Adapun, jumlah aset perseroan bertambah menjadi Rp17,78 triliun per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp17,56 triliun per 31 Desember 2020.

Posisi aset tersebut terdiri atas aset lancar yang naik tipis menjadi Rp6,31 triliun dari Rp6,09 triliun, sementara aset tidak lancar cenderung tetap sebesar Rp11,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper