Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Asing Borong Saham BBRI Rp759 Miliar!

IHSG parkir pada posisi 6.142,71, naik 0,56 persen atau 34,45 poin menjadi 6.142,71 seiring dengan aksi beli investor asing.
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan Kamis (23/9/2021) seiring dengan aksi beli bersih investor asing, dan meredanya kecemasan pasar terhadap sentimen Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB, IHSG parkir pada posisi 6.142,71, naik 0,56 persen atau 34,45 poin menjadi 6.142,71. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.117,57-6.148,15.

Tercatat, 260 saham menguat, 257 saham melemah, dan 146 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp897,22 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp759,2 miliar, atau terbanyak hingga penutupan. Menyusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp170,6 miliar, dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp146,6 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing adalah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan net sell sebanyak Rp66,8 miliar, dan saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) senilai Rp42,6 miliar.

Top gainers diisi PT Andalan Sakti Primaindo Tbk. (ASPI) yang naik 33,78 persen ke harga 99. Menyusul di belakang ASPI adalah PT Harum Energy Tbk. (HRUM) dan PT Perdana GapuraprimaTbk (GPRA) yang masing-masing menguat 19,91 persen dan 17,65 persen.

Adapun saham yang melemah paling tinggi diisi PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) dengan koreksi 7 persen ke level 372 disusul oleh PT DMS Propertindo Tbk. (KOTA) yang turun 6,74 persen dan PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF) dengan koreksi 6,67persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Amerika mampu rebound 1 persen setelah turun selama lima hari berturut-turut tadi malam. Hal itu seiring dengan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang lebih hawkish mengenai arah kebijakan suku bunga.

“Tercermin lewat sembilan dari 18 pejabat Fed siap untuk menaikkan suku bunga tahun 2022 sebagai respons atas kenaikan inflasi yang diperkirakan mencapai 4,2 persen pada tahun ini, lebih dari dua kali lipat dari target yang ditetapkan 2 persen serta The Fed menyatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan (tapering) segera setelah November,” tulis Edwin dalam riset harian, Kamis (23/9/2021).

Selanjutnya, kombinasi penguatan DJIA, EIDO, dan sejumlah harga komoditas disebut menjadi katalis penguatan IHSG pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper