Bisnis.com, JAKARTA – Fitch Rating memberikan status rating negatif kepada PT Indosat Tbk. (ISAT) karena perseroan akan melakukan merger dengan PT Hutchinson 3 Indonesia, yang menyebabkan kepemilikan Ooredoo berkurang.
Fitch Ratings menyatakan peringkat nasional jangka panjang dan seluruh obligasi senior tanpa jaminan dan sukuk mata uang rupiah ISAT di Rating Watch Negative. Pasalnya merger perseroan akan menyebabkan penghapusan pengangkatan tiga notch dari profil kredit standalone (SCP) Indosat di ‘bb’.
Mereka berpendapat hubungan legal dan strategis dengan induk yang berbasis di Qatar yaitu Ooredoo Q.P.S.C akan berkurang setelah merger.
“Kami kemungkinan akan menilai Indosat secara mandiri, sesuai dengan kriteria peringkat hubungan Iiduk dan anak perusahaan (PSL) Fitch, yang disebabkan oleh tidak adanya dukungan yang tersirat dari induk setelah selesainya merger,” sebut Fitch dalam keterangan resmi, dikutip pada Kamis (23/9/2021).
Setelah merger Indosat akan berganti nama menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchinson Tbk. Operator kuning itu tidak akan menjadi anak perusahaan Ooredoo lagi, yang kepemilikan efektifnya akan menipis ke 33 persen dari 65 persen saat ini.
Selain itu, lembaga pemeringkat itu menyatakan dukungan keuangan dari Ooredoo kepada Indosat sepertinya akan menghilang. Sebab, Indosat akan berhenti dikendalikan oleh Ooredoo dan seluruh utangnya tidak lagi diuntungkan oleh klausul cross-default dalam dokumentasi utang Ooredoo.
Baca Juga
Fitch mengatakan ada kemungkinan akan menyebabkan penurunan satu sampai dua notch peringkat internasional dan nasional Indosat.
“Rating akhir akan bergantung pada penilaian lebih lanjut kami atas transaksi, kebijakan keuangan pasca-merger dan efek dari syarat tambahan yang diberikan oleh persetujuan regulasi, termasuk batasan pada transfer spectrum,” sebut Fitch.
Sebagai informasi, Indosat akan dikeluarkan dari laporan keuangan Ooredoo ketika transaksi selesai. Lalu klausul cross-default dalam dokumen obligasi dan hutang Ooredoo yang mencakup anak perusahaan yang signifikan tidak akan berlaku lagi untuk Indosat.
Meski demikian, Fitch meyakini merger akan menambah skala dan memperkenalkan sinergi jangka panjang untuk Indosat, khususnya untuk peluncuran 5G. Transaksi ini akan memperkuat posisi entitas gabungan sebagai operator seluler kedua terbesar di Indonesia, meningkatkan pangsa pendapatan ke 25 persen dari pangsa pendapatan Indosat sebesar 15 persen di pada semester I/2021.