Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Evergrande dan Tapering Fed Bikin IHSG Berisiko Tertekan Pekan Ini

Sejumlah sentimen negatif dari eksternal membuat IHSG cenderung tertekan pekan ini.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi terus melanjutkan tren bearish hingga akhir pekan akibat kekurangan sentimen positif.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menegaskan sejauh ini tidak ada sentimen positif yang meliputi pergerakan IHSG. Oleh sebab itu dia berpendapat, pasar akan terus melanjutkan tren penurunan.

Edwin memperkirakan sampai dengan akhir September IHSG akan cenderung bergerak pada level 6.000 sampai dengan 6.292.

“[Market] tergantung dari hasil FOMC Meeting pada 21 sampai dengan 22 September. Jika nadanya negatif maka bisa jadi sepanjang minggu ini bearish,” katanya kepada Bisnis pada Senin (20/9/2021).

Pada hari ini, IHSG dtutup terkoreksi 0,93 persen setelah sepanjang perdagangan terus tersungkur. IHSG terpantau parkir di level 6.076 terkoreksi 56,93 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.053 sampai dengan 6.133.

Pada penutupan, tercatat total transaksi mencapai Rp12,16 triliun, dengan nilai jual bersih atau net sell investor asing sebesar Rp361,47 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 152 saham ditutup menguat, 386 saham terkoreksi, sedangkan 124 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Edwin mengatakan koreksi IHSG dipengaruhi oleh bangkrutnya perusahaan properti terbesar nomor dua di China, Evergrande yang terlilit utang senilai US$300 miliar. Hal itu kemudian berdampak kepada tajamnya kejatuhan Indeks Hangseng 788 poin atau minus 3,16 persen.

Di tengah ketidakpastian Edwin merekomendasikan bagi para investor untuk mengambil posisi buy on weakness. Sementara untuk trader, disiplin manajemen keuangan dan rencana trading yang ketat sambil mempertimbangkan resiko dan imbal hasilnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper