Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jatuh Jelang Rapat Fed, Asing Lepas Saham BBRI Masuk BBCA

IHSG ditutup turun 0,93 persen atau 56,93 poin menjadi 6.076,31. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.053,93-6.133,17.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (20/9/2021) seiring dengan aksi jual investor asing jelang rapat Federal Reserve.

IHSG ditutup turun 0,93 persen atau 56,93 poin menjadi 6.076,31. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.053,93-6.133,17.

Sejumlah 152 saham menguat, 386 saham melemah, dan 124 saham tidak mengalami perubahan. Investor asing membukukan jual bersih senilai Rp400,05 miliar di seluruh pasar jelang penutupan.

Investor asing tercatat melepas saham BBRI, BBNI, dan BMRI dengan net sell masing-masing Rp166,5 miliar, Rp35,1 miliar, dan Rp27,6 miliar. Di sisi lain, inevstor asing memburu saham BBCA, TLKM, dan ASSA dengan net buy masing-masing Rp199,4 miliar, Rp50,4 miliar, dan Rp45,7 miliar.

Sementara itu, IHSG berpotensi terus tersungkur hingga akhir pekan ini bila Federal Open Market Committee (FOMC) FOMC pada 21-22 September 2021 membuahkan hasil yang di luar ekspektasi.

Head of Capital Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pasar mulai mengantisipasi keputusan PPKM dari pemerintah dan FOMC Meeting yang akan digelar. Oleh sebab itu, IHSG mengalami penurunan hingga 1 persen pada penutupan sesi I.

IHSG tercatat merosot ke level 6.061 di akhir sesi I, turun 1,17 persen atau 72,81 poin, dan sempat mencapai level terendah 6.053,93.

Wawan menilai saat ini pasar kekurangan sentimen positif untuk mendorong laju IHSG. “Kalau ada katalis positif dari PPKM dan juga rapat dewan Gubernur Bank Indonesia market bisa rebound,” katanya kepada Bisnis pada Senin (20/9/2021).

Meski demikian, Wawan menilai, pasar bisa i bisa bertahan di atas 6.100 hingga akhir pekan ini. Dia menyarankan kepada investor mulai melakukan akumulasi beli bagi saham-saham berkapitalisasi jumbo. Pasalnya dia menilai beberapa emiten memiliki valuasi yang rendah.

Di sisi lain, tertekannya IHSG akan memberikan dampak negatif bagi laju reksa dana saham. Menurut Wawan, instrumen asset itu akan berkinerja kurang baik dibandingkan dengan IHSG. Pasalnya, pergerakan IHSG pada paruh pertama tahun ini sangat di pengaruhi sektor teknololgi dan juga digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper