Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (9/9/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka turun 15 poin atau 0,11 persen ke Rp14.267,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,05 persen di posisi 92,8860.
Pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS juga terjadi pada mata uang lainnya di kawasan Asia, diantaranya won Korea Selatan turun 0,67 persen, ringgit Malaysia turun 0,43 persen, baht Thailand turun 0,28 persen, dan yen Jepang juga turun sebanyak 0,14 persen terhadap dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, mata uang regional serempak melemah terhadap dolar AS kemarin menjelang antisipasi pasar terhadap rapat The Fed.
"Ada kemungkinan para pelaku pasar masih mewaspadai potensi kebijakan tapering di akhir tahun," kata Ariston, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, lanjut dia, melemahnya indeks saham Asia hari ini juga membantu menekan nilai tukar, karena pelaku pasar beralih dari aset berisiko.
Baca Juga
Data-data ekonomi dari Asia seperti China dan Jepang yang kurang bagus yang dirilis kemarin dan hari ini, seperti data penjualan ritel dan produksi industri China yang di bawah perkiraan dan data neraca perdagangan Jepang yang defisit, mempengaruhi sikap pelaku pasar tersebut.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung tertekan dalam rentang 6.054-6.146. Adapun, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.190-Rp14.325 per dolar AS.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Kamis (16/9/2021), berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.252,5 per dolar AS.