Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Kejelasan soal Tapering, Harga Emas pun Meredup

Penurunan harga emas tersebut terjadi saat para investor mencari kejelasan tentang strategi pengurangan pembelian aset (tapering) Federal Reserve AS.
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali meredup di bawah level psikologis US$1.800 pada akhir perdagangan Rabu (15/9/2021).

Penurunan harga emas tersebut disebabkan oleh serangan penjualan teknis setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini, saat para investor mencari kejelasan tentang strategi pengurangan pembelian aset (tapering) Federal Reserve AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$12,3 atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada US$1.794,8 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (14/9/2021), emas berjangka melonjak US$12,7 atau 0,71 persen menjadi US$1.807,10 dolar AS per ounce.

Emas berjangka juga naik US$2,3 atau 0,13 persen menjadi US$1.794,40 pada Senin (13/9/2021), setelah merosot US$7,9 atau 0,44 persen menjadi US$1.792,10 pada Jumat (10/9/2021), dan menguat US$6,5 atau 0,36 persen menjadi US$1.800 pada Kamis (9/9/2021).

Namun, harga masih relatif terikat pada kisaran ketat, mencerminkan ketidakpastian atas jalur yang mungkin diambil the Fed pada pertemuannya minggu depan setelah data inflasi AS yang lebih lemah pada Selasa (14/9/2021).

Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengatakan laporan manufaktur the Fed yang lebih kuat dari perkiraan untuk September pada hari sebelumnya jatuh ke dalam kelompok kebijakan moneter hawkish, yang memberi sedikit tekanan pada emas.

Dia menambahkan bahwa sentimen risiko yang membaik juga membebani emas.

"Namun, tidak ada berita utama khusus untuk mendorong mundurnya emas dan ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan teknis untuk diperdagangkan melewati rata-rata pergerakan 200-hari pada Selasa [14/9/2021]," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Saat ini, lanjut Meger, setiap kabar baik adalah berita buruk untuk emas, dan jika lebih banyak data ekonomi positif keluar, The Fed akan lebih bersedia untuk mulai mengurangi pembelian aset, dan emas kemungkinan akan bergerak menyamping menjelang pertemuan FOMC.

Investor emas juga sebagian besar mengabaikan dolar yang melemah. "Namun, risiko penurunan harga emas juga terbatas karena perlambatan inflasi sehingga mengurangi kecepatan untuk melakukan tapering," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,4 sen atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada US$23,801 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$8,2 atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada US$930,5 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper