Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa sekuritas dalam pantauan Bisnis mencetak kinerja yang cemerlang pada enam bulan pertama 2021.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Mandiri Sekuritas dan entitas anak pada semester I/2021 berhasil meningkatkan total pendapatan usaha sebesar 60,75 persen, dari Rp458,25 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp736,62 miliar.
Sejalan dengan kenaikan total pendapatan tersebut, perusahaan juga mengalami lonjakan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 166,03 persen menjadi Rp122,49 miliar. Sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya perseroan menghasilkan Rp46,05 miliar.
Di laman yang sama, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam laporan keuangannya membukukan total pendapatan usaha hingga 143,27 persen. Pada semester I/2020 perusahaan membukukan Rp196,17 miliar, lalu di periode yang sama di tahun ini menjadi Rp477,23 miliar.
Laba bersih Mirae Asset Sekuritas ikut terkerek sebanyak 248,27 persen, dari Rp69,18 miliar di paruh awal 2020 menjadi Rp240,94 miliar pada paruh awal 2021.
Pertumbuhan kinerja juga dirasakan oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan perseroan. Total pendapatan usaha TRIM melonjak sebanyak 21,62 persen.
Baca Juga
Pada semester I/2021 perseroan membukukan total pendapatan usaha sebanyak Rp234,68 miliar. Pendapatan usaha tersebut tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp192,96 miliar.
Dari sisi laba periode berjalan, perseroan mengalami lonjakan pertumbuhan hingga 749,57 persen, dari Rp3,67 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp31,21 miliar pada semester I/2021.
Lonjakan laba tersebut dikarenakan total pendapatan perseroan yang naik sementara total beban usaha yang tidak mengalami peningkatan signifikan. Pada semester I/2020, perseroan membukukan total beban usaha sebanyak Rp154,66 miliar, sementara pada semester I/2021 sedikit meningkat menjadi Rp162,17 miliar.
Selanjutnya, PT BNI Sekuritas dan entitas anak dalam laporan keuangan semester I/2021 juga terpantau mengalami pertumbuhan kinerja. Total pendapatan usaha perusahaan meningkat 70,64 persen menjadi Rp209,82 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di 2020 mengumpulkan Rp122,96 miliar.
Beriringan dengan itu, laba bersih tahun berjalan BNI Sekuritas dan entitas anaknya mengalami kenaikan sebesar 245,40 persen, dari Rp9,48 miliar di semester I/2020 menjadi Rp32,74 miliar.
Sama halnya dengan TRIM, total beban usaha BNI Sekuritas tidak berubah signifikan, di mana pada semester I/2020 sebesar Rp121,86 miliar lalu meningkat pada semester I/2021 menjadi Rp173,13 miliar.
PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) dan entitas anak pada laporan keuangannya berhasil membalikkan kinerja negatif pada paruh pertama 2020. Dari total pendapatan usaha yang minus Rp4,07 miliar menjadi positif Rp182,81 miliar pada semester I/2021.
Begitu halnya dengan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I/2020 sebanyak Rp121,31 miliar, menjadi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I/2021 sebesar Rp50,196 miliar.
Sedangkan perseroan dapat membalikkan rugi usaha pada semester I/2020 sebanyak Rp96,85 miliar menjadi laba usaha pada semester I/2021 sebesar Rp72,85 miliar.
Berlanjut pada laporan keuangan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. (RELI), perseroan mampu menaikkan total pendapatan usaha sebanyak 93,85 persen, dari Rp7,71 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp14,94 miliar pada periode yang sama di tahun berikutnya, 2021.
Kendati demikian, perseroan justru membukukan penurunan laba bersih periode berjalan sebanyak 75,33 persen yang tertulis senilai Rp13,06 miliar. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp52,94 miliar.
Laba RELI yang bahkan lebih banyak dari total pendapatan perseroan pada semster I/2020, diakibatkan karena perseroan mendapatkan laba penjualan entitas asosiasi sebanyak Rp52,18 miliar.
Di sisi lain, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk. (PADI) yang masih mencatatkan kinerja negatif, pada semester pertama tahun ini bisa menyusutkan keterpurukannya. Tercatat, jumlah pendapatan usaha perseroan naik 51,20 persen.
Pada semester I/2020, emiten tersebut membukukan jumlah pendapatan usaha negatif Rp76,54 miliar. Sedangkan pada paruh pertama tahun ini menyusut menjadi negatif Rp37,35 miliar.
Sama halnya dengan rugi bersih tahun berjalan yang berkurang hingga 44,76 persen, dari Rp84,15 miliar pada paruh pertama 2020 menjadi Rp46,48 miliar pada paruh awal tahun ini.