Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Ritel Dorong RNTH Jadi Rp13,07 Triliun, Lampaui Target BEI

BEI mencatat saat ini 59,1 persen dari total nilai transaksi harian saham berasal dari investor domestik ritel.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) didampingi Direktur Hasan Fawzi memberikan penjelasan mengenai sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pasar modal Indonesia, di Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) didampingi Direktur Hasan Fawzi memberikan penjelasan mengenai sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pasar modal Indonesia, di Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil memenuhi target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2021 sebesar Rp8,5 triliun.

Operator pasar modal itu tahun ini menargetkan dana transaksi yang berputar selama 241 hari perdagangan mencapai Rp8,5 triliun. Adapun selama tahun berjalan, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan RNTH telah mencapai Rp13,07 triliun.

Dengan demikian, realisasi tersebut telah melampaui 53,76 persen target dan juga melebihi total RNTH 2020 sebesar 42,06 persen. Hasan mengatakan faktor pendorong pertumbuhan RNTH adalah jumlah investor yang terus meningkat.

“Jumlah dan aktifitas investor kita bertambah dangan signifikan. Segmen investor domestik ritel pun semakin aktif bertransaksi,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (14/9/2021). Hasan menambahkan saat ini 59,1 persen dari total nilai transaksi berasal dari investor domestik ritel.

Selain itu, Hasan megungkapkan jumlah dan variasi perusahaan tercatat juga terus bertambah. Pasalnya selama tahun berjalan, BEI telah mencatatkan 38 perusahaan baru tahun ini serta puluhan emiten lain yang masih mengantre di pipeline IPO.

Hal itu, lanjutnya, menambah pilihan investasi bagi investor pasar modal yang semakin beragam dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan serta profil risiko investasinya.

“Hal ini membuat semakin likuid dan memperdalam pasar kita, disamping memperkuat daya tahan dari pasar, karena saat ini porsi investor domestik kita sudah semakin besar dan kuat,” imbuhnya.

Di sisi lain, fenomena investor usia muda seperti millenial dan gen-z telah menunjukan kesadaran berinvestasi dengan menjadi investor sejak usia muda. Menurutnya kelompok investor ini telah menjadi segmen investor yang tumbuh paling tinggi.

Dalam catatan BEI, investor kurang dari usia 30 tahun telah tumbuh 58,58 persen dengan total aset mencapai Rp37,11 triliun.

“Tren pertumbuhan pesat ini sebetulnya telah mulai kita alami dalam 3 tahun terakhir ini. Sejak 2018, tercatat rekor pertumbuhan investor dan tren peningkatan dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Hasan meyakini pertumbuhan investor ditunjang oleh peningkatan kesadaran dan kebutuhan masyarakat untuk memulai berinvestasi. Mereka cenderung memilih instrumen yang sesuai dengan rencana dan tujuan tujuan finansialnya.

“Tentunya ini juga merupakan hasil kerja keras dan kerja bersama kita semua stakeholders di pasar modal dan media, dalam melakukan terus sosialiasi-edukasi-literasi dan inklusi di pasar modal kita,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper