Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Kejar Target 53 Perusahaan IPO pada 2021

BEI menargetkan 53 perusahaan melakukan IPO hingga akhir 2021, dari realisasi saat ini 38 perusahaan.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan kebijakan baru dalam perdagangan ETF, Selasa (10/11/2020). Maximum price movement sebelumnya hanya ditetapkan sebanyak 10 tick atau 10 kali fraksi harga ETF dan dengan penyesuaian yang dilakukan kini menjadi tidak terbatas.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menjelaskan kebijakan baru dalam perdagangan ETF, Selasa (10/11/2020). Maximum price movement sebelumnya hanya ditetapkan sebanyak 10 tick atau 10 kali fraksi harga ETF dan dengan penyesuaian yang dilakukan kini menjadi tidak terbatas.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencatatkan 53 perusahaan baru pada 2021. 

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyampaikan dalam pipeline 2021 BEI menargetkan 66 pencatatan efek baru. Adapun, 66 pencatatan efek baru tersebut terdiri dari 53 Initial Public Offering (IPO), dan sisanya penerbitan obligasi, serta instrumen turunan lainnya seperti ETF, DIRE, dan DINFRA. 

"Hingga akhir tahun target 53 pencatatan saham baru hingga akhir 2021 dapat kita penuhi," katanya dalam pertemuan daring, Jumat (10/9/2021).

Adapun hingga Kamis (9/9/2021), BEI telah menerima 38 perusahaan yang baru melantai di pasar modal Indonesia. Hasan menambahkan, di dalam pipeline BEI, masih ada 27 calon emiten yang akan melakukan IPO.

Pada awal September ini, BEI telah menerima kedatangan 9 emiten baru dengan total penggalangan dana mencapai Rp2,42 triliun. Teranyar, PT Idea Indonesia Akademi Tbk yang resmi listing dengan kode saham IDEA pada Kamis (9/9/2021). 

Tahun ini, BEI juga menyambut kehadiran unikorn pertama yang melantai di bursa efek yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 6 Agustus 2021 lalu. 

Aksi IPO BUKA sekaligus menjadi aksi IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia sepanjang sejarah, yang mencapai Rp21,9 triliun. Jumlah tersebut langsung menggeser nilai IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp12,25 triliun pada 2008.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper