Bisnis.com, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencatatkan 53 perusahaan baru pada 2021.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyampaikan dalam pipeline 2021 BEI menargetkan 66 pencatatan efek baru. Adapun, 66 pencatatan efek baru tersebut terdiri dari 53 Initial Public Offering (IPO), dan sisanya penerbitan obligasi, serta instrumen turunan lainnya seperti ETF, DIRE, dan DINFRA.
"Hingga akhir tahun target 53 pencatatan saham baru hingga akhir 2021 dapat kita penuhi," katanya dalam pertemuan daring, Jumat (10/9/2021).
Adapun hingga Kamis (9/9/2021), BEI telah menerima 38 perusahaan yang baru melantai di pasar modal Indonesia. Hasan menambahkan, di dalam pipeline BEI, masih ada 27 calon emiten yang akan melakukan IPO.
Pada awal September ini, BEI telah menerima kedatangan 9 emiten baru dengan total penggalangan dana mencapai Rp2,42 triliun. Teranyar, PT Idea Indonesia Akademi Tbk yang resmi listing dengan kode saham IDEA pada Kamis (9/9/2021).
Tahun ini, BEI juga menyambut kehadiran unikorn pertama yang melantai di bursa efek yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada 6 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga
Aksi IPO BUKA sekaligus menjadi aksi IPO terbesar di Bursa Efek Indonesia sepanjang sejarah, yang mencapai Rp21,9 triliun. Jumlah tersebut langsung menggeser nilai IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp12,25 triliun pada 2008.