Bisnis.com, JAKARTA - RHB Sekuritas tetap merekomendasikan beli saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tapi menurunkan target harga menjadi Rp1.400.
Analis RHB Sekuritas Ryan Santoso dan Andrey Wijaya masih merekomendasikan beli saham dengan kode WIKA tersebut namun menurunkan target harga menjadi Rp1.400 dari sebelumnya Rp1.800.
Kenaikan kasus Covid-19 yang mendorong pemerintah memberlakukan pembatasan lebih ketat sejak Juli 2021 disebut menjadi hambatan bagi WIKA untuk mengerek kinerja tahun ini.
Adapun, dampak pandemi tampak masih membebani langkah WIKA pada semester I/2021 dengan pendapatan turun 5,1 persen secara tahunan, walaupun hal ini sudah diperkirakan.
“Namun, kami sebelumnya memperkirakan realisasi anggaran dari Kementerian PUPR untuk meningkat sebagai pendorong performa WIKA pada 2021,” tulis Ryan dan Andrey dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Selasa (14/9/2021).
Ryan dan Andrey pun memangkas perkiraan pendapatan WIKA sebesar 49 persen pada 2021 dan 19 persen pada 2022 dan perkiraan EBITDA diturunkan sebesar 21 persen pada 2021 dan 11 persen pada 2022. Hal itu disebabkan oleh performa perseroan yang di bawah ekspektasi.
Baca Juga
Adapun per Juli 2021, WIKA hanya mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp12 triliun atau 30 persen dari target yang dipasang sekitar Rp40 triliun.
Namun demikian, target pemerintah untuk merealisasikan anggaran menjadi lebih dari 95 persen pada akhir 2021 disebut bakal menjadi pendongkrak performa perusahaan kontraktor terutama setelah pembatasan sosial diperlonggar.
Risiko untuk rekomendasi saham WIKA yang perlu diperhatikan investor disebut berasal dari kebutuhan belanja modal yang tinggi karena pekerjaan konstruksi kembali dijalankan serta keterlambatan penyelesaian dan pembayaran proyek.
Di lantai bursa, saham WIKA ditutup menguat 1,47 persen menjadi Rp1.035 pada akhir perdagangan Selasa (14/9/2021). Sejak awal tahun harga turun 47,86 persen dengan kapitalisasi pasar Rp9,28 triliun.