Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Telah 17 Kali Gelar Lelang SUN, Begini Rekam Jejaknya

Lelang pada 14 September 2021 akan menjadi lelang edisi 18 pada tahun ini dan pertama untuk September 2021.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/9/2021) besok, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2021.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri dan menargetkan dana indikatif sebesar Rp21 triliun dan target maksimal Rp31,5 triliun.

Sepanjang tahun 2021, pemerintah telah melakukan 17 kali lelang SUN. Lelang pada 14 September 2021 akan menjadi lelang edisi 18 pada tahun ini dan pertama untuk September 2021.

Pada lelang SUN perdana yang diadakan pada 5 Januari 2021, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebesar Rp97,168 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp41 triliun.

Jumlah penawaran kemudian mengalami penurunan pada lelang edisi 19 Januari 2021. Kala itu, pemerintah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp55,294 triliun dan menyerap Rp24,25 triliun diantaranya.

Pada lelang 2 Februari lalu, jumlah penawaran yang masuk mengalami perbaikan setelah pemerintah menghimpun Rp83,79 triliun. Dari angka tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp35 triliun.

Hasil lelang 16 Februari 2021 kembali mengalami penurunan setelah mengumpulkan penawaran sebanyak Rp60,84 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk menyerap dana sebesar Rp30 triliun.

Tren negatif tersebut berlanjut pada lelang edisi 2 Maret lalu dengan hasil penawaran Rp49,73 triliun dan penyerapan Rp17 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 16 Maret, jumlah penawaran yang masuk adalah sebesar Rp40,08 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp18,9 triliun.

Pada lelang 30 Maret, jumlah penawaran yang masuk mencatatkan rekor terendah sepanjang 2021 dengan hasil Rp33,95 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp4,75 triliun.

Hasil lelang kemudian mengalami perbaikan pada empat penyelenggaraan terakhir. Lelang 13 April lalu menghasilkan penawaran Rp42,97 triliun, sementara pada penawaran edisi 27 April 2021, pemerintah berhasil menghimpun dana Rp52,74 triliun.

Sementara itu, pada lelang 25 Mei lalu, pemerintah Indonesia mencatatkan hasil penawaran sebesar Rp78,16 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp32,55 triliun.

Pada lelang 8 Juni lalu, pemerintah berhasil menghimpun penawaran sebanyak Rp78,45 triliun dan penyerapan Rp34 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 22 Juni 2021, angka penawaran mengalami penurunan menjadi Rp69,95 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebesar Rp30 triliun.

Selanjutnya, pada lelang 6 Juli, jumlah penawaran yang masuk adalah sebesar Rp83,42 triliun. Dari hasil tersebut, pemerintah memenangkan sebanyak Rp34 triliun.

Pada lelang 21 Juli, jumlah penawaran yang masuk tercatat sebanyak Rp95,55 triliun dengan serapan sebanyak Rp34 triliun. Pada lelang 3 Agustus lalu, pemerintah mencatatkan hasil penawaran Rp107,78 triliun dengan penyerapan senilai Rp34 triliun.

Jumlah penawaran yang masuk kemudian menurun pada lelang 18 Agustus dengan total Rp77,07 triliun dan serapan sebesar Rp30 triliun.

Sementara itu, pada lelang 31 Agustus lalu, pemerintah mencatatkan penawaran terbesar sepanjang tahun ini setelah menghimpun Rp116,1 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebanyak Rp21 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper