Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatatakan peningkatan volume dan nilai transaksi saham selama sepekan atau pada periode 6-10 September 2021.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan, data rata-rata volume transaksi harian Bursa mencatatkan peningkatan tertinggi yaitu sebesar 6,75 persen menjadi 21,241 miliar saham pada pekan ini, dari 19,898 miliar saham pada pekan yang lalu.
Sementara itu, rata-rata frekuensi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 3,86 persen menjadi 1.377.779 transaksi dari 1.326.596 transaksi pada pekan sebelumnya.
“Data rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) selama sepekan ini juga meningkat sebesar 0,82 persen menjadi Rp11,09 triliun pada dari Rp11 triliun pada pekan lalu,” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (11/9/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (10/9/2021) parkir di zona hijau, namun secara keseluruhan selama sepekan IHSG melemah sebesar 0,52 persen atau berada di level 6.094,873 dari posisi 6.126,921 pada penutupan pekan lalu.
Kemudian, nilai kapitalisasi pasar BEI turut mengalami perubahan tipis sebesar 0,07 persen menjadi Rp7.369,54 triliun dari Rp7.374,53 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Adapun, investor asing pada penutupan perdagangan Jumat (10/9/2021) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp257,28 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp22,43 triliun.
Pekan ini menjadi minggu yang sibuk untuk para emiten anyar. Pasalnya terdapat 9 pencatatan perdana saham di BEI, antara lain:
- PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)
- PT Indo Oil Perkasa Tbk. (OILS)
- PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL)
- PT Global Sukses Solusi Tbk. (RUNS)
- PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT)
- PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK)
- PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA)
- PT GTS Internasional Tbk. (GTSI)
- PT IDeA Indonesia Akademi Tbk. (IDEA)
Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga mengatakan IHSG berpotensi melaju hingga level 6.800 sampai akhir tahun ini. Pasalnya, saat ini saham-saham bervaluasi besar cenderung masih terdiskon.
“Kami di Trimegah Asset memiliki pandangan yang cukup konstruktif untuk IHSG di akhir tahun, yaitu level 6700-6800. Konsisten dengan ini, kami merekomendasikan nasabah-nasabah kami untuk build position di reksadana dengan strategi yang lebih agresif seperti reksa dana saham atau campuran,” katanya kepada Bisnis dikutip Sabtu (11/9/2021).
