Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Koreksi Sesi I, Investor Asing Masih Borong Saham BBCA & BMRI

IHSG terpantau parkir pada posisi 6.123,44 di akhir sesi I, terkoreksi tipis 0,06 persen atau 3,49 poin.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (7/9/2021), meskipun investor asing cenderung masuk.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG terpantau parkir pada posisi 6.123,44, terkoreksi tipis 0,06 persen atau 3,49 poin.

Tercatat, 250 saham menguat, 232 saham melemah dan 151 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp152,32 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp75 miliar, atau terbanyak hingga penutupan sesi I. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp61 miliar.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga diborong senilai Rp28,5 miliar, diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) senilai Rp23,2 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp17,7 miliar.

Saham PT Triniti Dinamik Tbk (DNAR) tercatat anjlok paling dalam dengan koreksi 6,83 ke level 300 disusul oleh PT Victoria Investama Tbk (VICO) dengan penurunan 5,49 persen.

Di sisi lain, saham emiten pendatang anyar, PT Indo Oil Perkasa Tbk. (OILS) dan PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) melonjak 25 persen dan 24,79 persen.

CEO Indosurya Bersinar William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG masih terlihat memiliki kekuatan naik yang cukup besar. Menurutnya bila IHSG dapat dipertahankan di atas resisten level terdekat untuk memperkuat pola uptrend jangka pendeknya.

"Sentimen dari jelang rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi terkendali juga turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas," katanya dalam riset harian Selasa (7/9/2021).

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada Juli 2021 mencapai sebesar US$137,3 miliar. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut posisi ini meningkat dari posisi pada Juni 2021 yang tercatat sebesar US$137,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper