Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Ida Hambat Ekspor AS, Harga Biji Kedelai dan Jagung Menguat

Harga biji kedelai kontrak bulan November terpantau naik 0,5 persen ke level US$13,10 per bushel. Harga jagung juga tercatat naik 0,34 persen ke level US$5,44 per bushel.
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga biji kedelai dan jagung kembali menguat di Bursa Chicago seiring dengan sikap investor yang mencerna dampak Badai Ida yang melewati terminal ekspor agrikultur penting di Louisiana, AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (31/8/2021), harga biji kedelai kontrak bulan November terpantau naik 0,5 persen ke level US$13,10 per bushel. Harga jagung juga tercatat naik 0,34 persen ke level US$5,44 per bushel.

Selanjutnya, harga minyak biji kedelai untuk kontrak Desember 2021 tercatat naik tipis 0,1 persen ke level US$56,69c/lb. Sebaliknya, harga gandum kontrak Desember 2021 melemah 0,1 persen ke posisi US$7,23 per bushel.

Badai Ida yang terjadi di AS mengguncang pasar ekspor agrikultur Negeri Paman Sam jelang masa puncak panen. Hal tersebut memicu kenaikan harga kedelai dan jagung seiring dengan potensi berkurangnya pasokan.

Commonwealth Bank of Australia strategist, Tobin Gorey menyebutkan Badai Ida telah menimbulkan kerusakan yang cukup signifikan di wilayah New Orleans dan Baton Rouge.

“Kerusakan spesifik pada terminal ekspor hasil pertanian AS masih belum terlihat jelas hingga saat ini seiring dengan penundaan waktu pengiriman yang terus terjadi,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, beberapa perusahaan seperti Archer-Daniels-Midland Co., Bunge Ltd. dan Cargill Inc., tengah melakukan kajian menyeluruh terhadap kerusakan pada masing-masing terminal ekspornya. 

Pelabuhan milik Cargill di Reserve, Louisiana dilaporkan mengalami kerusakan yang signifikan dan belum memiliki waktu yang pasti untuk kembali beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper