Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

September Ceria! IHSG Berpotensi Menguat ke Level 6.200

Sentimen positif lain yang menopang IHSG adalah kenaikan harga komoditas, penguatan rupiah serta penurunan kasus baru dan kematian akibat Covid-19.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terus menguat hingga akhir September dengan target 6.200.

Penasehat Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Edwin Sebayang optimistis IHSG bisa mencapai level 6.292. Edwin mengatakan ada beberapa faktor yang bisa mendorong pertumbuhan indeks dalam sebulan ke depan.

“Cukup banyak sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG mulai ada kepastian tidak ada kenaikan dari FFR (Fed Fund Rate) dan Stabilnya 7 Days Reverse Repo,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (31/8/2021).

Selain itu Edwin menambahkan tapering dari Amerika Serikat kemungkinan kecil terjadi pada tahun ini. Dia bahkan menilai terjadi penurunan yield obligasi 10 tahun baik di negeri Paman Sam maupun di Indonesia.

Sentimen positif lain yang menopang IHSG adalah kenaikan harga komoditas, penguatan rupiah serta penurunan kasus baru dan kematian akibat Covid-19.

“IHSG akan menguat secara perlahan. Rentang IHSG sepanjang September 2021 adalah level 6.000 sampai dengan 6.292,” katanya.

Edwin merekomendasikan beberapa sektor yang bisa untuk dilirik oleh investor. Misalnya sektor teknologi, telekomunikasi dan tambang. Adapun beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi adalah BUKA, MTDL, TLKM, TOWR, ERAA, ADRO, PTBA, ANTM, dan TINS.

Sementara itu, Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan dalam dua hari terakhir menunjukkan penguatan. Penyebabnya adalah pernyataan Fed Chairman, Jerome Powell pada simposium Jackson Hole beberapa hari yang lalu menyatakan bahwa jadwal pelaksanaan tapering tidak akan seagresif yg diperkirakan.

Alhasil pasar menyikapi dengan naiknya indeks Dow Jones ke level record dan melemahnya US$ sehingga Rupiah bisa menguat ke sekitar Rp14.260 saat ini.

Menurutnya para investor mulai dapat memanfaatkan momentum penguatan pada IHSG secara umum dengan strategi terbaik Buy on Break atau tambah beli.  Ketika harga saham telah melalui tingkatan resistance karena terpantau lumayan banyak saham yang berusaha mengakhiri trend turun atau sideways.

“Secara teknikal, target mid-term IHSG kembali ke level 6.250-6.350. Jajaran support 6100 / 6080 / 6060 / 6000-5980,” katanya kepada Bisnis.

Dia merekomendasikan sektor property dan konstruksi agar mulai dipantau oleh investor karena sudah mulai mengakhiri tren sideways dalam fase Bottoming-nya. Liza memilih ASRI, BSDE, ADHI, dan PTPP sebagai top picks.

Selain itu, Liza menambahkan PPKM yang telah turun ke level 3 turut memberikan kelegaan kepada kebanyakan pengusaha. Dia berharap roda perekonomian akan lebih cepat kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper