Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelonggaran PPKM Diramal Tak Signifikan Angkat IHSG pada September, Kenapa?

Secara historis, selama 5 tahun ke belakang, IHSG cenderung bergerak mendatar setiap September.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada September 2021.

Head of Research MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, pelonggaran PPKM dapat menopang IHSG bertahan di atas level 6.000 sepanjang September mendatang.

Meski demikian, menurutnya kebijakan ini belum akan berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG selama September mendatang.

Ia menjelaskan, secara historis, selama 5 tahun ke belakang, IHSG cenderung bergerak mendatar setiap September. Hal ini dinilai wajar mengingat September adalah bulan terakhir dari kuartal III/2021.

“Pada  September, investor bakal melakukan aksi wait and see, sambil menunggu data kinerja-kinerja emiten dan memproyeksikan kinerja emiten-emiten menjelang penutupan tahun,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (31/8/2021).

Ia melanjutkan, kekhawatiran pasar terhadap rencana tapering yang akan dilakukan The Fed juga akan menekan pergerakan IHSG pada September. Meski demikian, keputusan The Fed yang mengumumkan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga dapat menjadi katalis yang mengimbangi rencana tapering.

“Hal ini akan membuat IHSG tetap bergerak di level 6.100 – 6.200 pada bulan depan,” lanjutnya.

Ke depannya, ia mengatakan, sentimen ini dapat terakumulasi dengan katalis lainnya seperti pertumbuhan kinerja saham-saham bluechip dan window dressing. Hal ini akan berimbas pada penguatan IHSG pada akhir tahun.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pelonggaran PPKM memang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada bulan depan. Meski demikian, ia menilai sentimen tersebut bukanlah yang utama.

William menjelaskan, pelaku pasar akan memantau potensi terjadinya penundaan taper tantrum. Hal tersebut menurutnya akan berimbas pada aksi net buy asing di pasar Indonesia.

“Secara teknikal, pergerakan IHSG akan cenderung sideways dengan range 5.947 – 6.245,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper