Bisnis.com, JAKARTA – Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diprediksi tidak akan berdampak signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada September 2021.
Head of Research MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, pelonggaran PPKM dapat menopang IHSG bertahan di atas level 6.000 sepanjang September mendatang.
Meski demikian, menurutnya kebijakan ini belum akan berdampak signifikan terhadap pergerakan IHSG selama September mendatang.
Ia menjelaskan, secara historis, selama 5 tahun ke belakang, IHSG cenderung bergerak mendatar setiap September. Hal ini dinilai wajar mengingat September adalah bulan terakhir dari kuartal III/2021.
“Pada September, investor bakal melakukan aksi wait and see, sambil menunggu data kinerja-kinerja emiten dan memproyeksikan kinerja emiten-emiten menjelang penutupan tahun,” jelasnya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (31/8/2021).
Ia melanjutkan, kekhawatiran pasar terhadap rencana tapering yang akan dilakukan The Fed juga akan menekan pergerakan IHSG pada September. Meski demikian, keputusan The Fed yang mengumumkan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga dapat menjadi katalis yang mengimbangi rencana tapering.
Baca Juga
“Hal ini akan membuat IHSG tetap bergerak di level 6.100 – 6.200 pada bulan depan,” lanjutnya.
Ke depannya, ia mengatakan, sentimen ini dapat terakumulasi dengan katalis lainnya seperti pertumbuhan kinerja saham-saham bluechip dan window dressing. Hal ini akan berimbas pada penguatan IHSG pada akhir tahun.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pelonggaran PPKM memang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada bulan depan. Meski demikian, ia menilai sentimen tersebut bukanlah yang utama.
William menjelaskan, pelaku pasar akan memantau potensi terjadinya penundaan taper tantrum. Hal tersebut menurutnya akan berimbas pada aksi net buy asing di pasar Indonesia.
“Secara teknikal, pergerakan IHSG akan cenderung sideways dengan range 5.947 – 6.245,” pungkasnya.