Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Dilonggarkan, Tol Jasa Marga (JSMR) Mulai Ramai di Hari Kerja

PPKM Darurat tentunya bakal berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020)./ANTARA FOTO-M Ibnu Chazar
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020)./ANTARA FOTO-M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA — Penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diharapkan kembali meramaikan jalan bebas hambatan di Jawa-Bali. Pemerintah telah menurunkan pembatasan aktivitas masyarakat menjadi PPKM Level 4 untuk kawasan DKI Jakarta, dari sebelumnya PPKM Darurat.

Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Eka Setya Adrianto mengatakan trafik jalan tol kelolaan perseroan selalu terpengaruh oleh aturan pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka menahan laju penyebaran pandemi.

“Sekarang trafik mulai merangkak naik khususnya hari kerja, semoga dalam waktu dekat dapat kembali sedia kala dengan tentunya Covid-19 juga dapat ditekan,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (29/8/2021).

Sebelumnya, Adri menyebut PPKM Darurat tentunya bakal berpengaruh terhadap kinerja keuangan emiten dengan kode saham JSMR tersebut.

Kendati demikian, pembatasan aktivitas yang diberlakukan pemerintah pada akhirnya akan mengurangi rasio keterpaparan virus Covid-19 sehingga keadaan bisa kembali normal. Ketika keadaan membaik, diperkirakan trafik orang keluar rumah dan melewati jalan tol juga akan meningkat.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, JSMR mencatatkan lonjakan laba bersih senilai Rp855,63 miliar atau melesat 709,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp105,73 miliar.

Pendapatan JSMR secara total terpantau mengalami kenaikan 1,59 persen menjadi Rp6,88 triliun pada semester I/2021 dibandingkan Rp6,77 triliun pada semester I/2020.

Pendapatan dari jalan tol mengalami kenaikan sebesar 33,85 persen secara tahunan menjadi R5,23 triliun. Sementara itu, pendapatan usaha lainnya turun 5,31 persen menjadi Rp410,26 miliar dan pendapatan konstruksi anjlok 49,07 persen menjadi Rp1,23 triliun.

EBITDA perseroan dilaporkan tumbuh 40,76 persen atau sekitar Rp1,05 triliun menjadi Rp3,62 triliun pada semester I/2021, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan mulai beroperasinya jalan tol baru dan kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian sejumlah proyek jalan tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper