Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Karya Bersama Anugerah Tbk. telah menyerap dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp152 miliar.
Direktur Utama Karya Bersama Anugerah Nicholas Sumasto mengatakan dana tersebut digunakan perseroan untuk membeli lahan potensial di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang rencananya akan dijadikan ibu kota Indonesia yang baru.
"Kami menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sekitar Rp152 miliar untuk membeli lahan potensial di daerah Balikpapan dan sekitar, serta modal kerja untuk penyelesaian proyek yang sedang kami dibangun," kata Nicholas Sumasto dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/8/2021).
Emiten dengan kode saham KBAG ini go public pada 8 April 2021. KBAG melepas sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham biasa atas nama yang mewakili 30,07 persen modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga saham ditetapkan senilai Rp100 sehingga perseroan meraih dana segar sebanyak Rp215 miliar. Setelah dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp4,28 miliar, perseroan menerima dana bersih dari IPO senilai Rp210,72 miliar.
Baca Juga
Sebanyak Rp152,32 miliar dialokasikan untuk belanja modal sedangkan sisanya Rp58,40 digunakan untuk modal kerja.
Lebih lanjut, Nicholas melihat perseroan akan mendapatkan dampak positif setelah membeli tanah di Balikpapan seiring dengan rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara. Hal itu diperkirakan bakal berdampak terhadap pertumbuhan permintaan kebutuhan residensial di Balikpapan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, KBAG membukukan pendapatan senilai Rp6,40 miliar atau anjlok 63,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp17,37 miliar.
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tergerus 83,64 persen menjadi Rp974,10 miliar pada kuartal I/2021 dari sebelumnya Rp5,95 miliar.
Pendapatan terbesar pada periode tiga bulan pertama tahun ini berasal dari penjualan rusunami sebesar Rp6,22 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 17,33 miliar.
Nicholas menegaskan perseroan yakin bisa menjaga kinerja dengan baik seiring dengan upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 tahun ini melalui vaksinasi dan optimalisasi kebiasaan baru 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker).
Adanya kebijakan serta stimulus ekonomi dari pemerintah terhadap sektor properti seperti DP 0%, Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bunga pinjaman yang ringan, pengembangan bidang infrastruktur yang terus berlanjut, juga akan menjadi faktor pendorong pemulihan sektor properti.
“Harapan yang positif kami tanamkan dalam menghadapi tahun ini, kami terus berusaha memantau dan mengikuti perkembangan situasi, dibarengi dengan upaya untuk menciptakan dan memperkenalkan berbagai produk baru yang inovatif di bidang properti,” katanya.
Saat ini, KBAG tengah membangun properti di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan, yakni hunian vertikal dengan konsep Rumah Kota, yang dikenal sebagai “Rumah Kota Green Valley”.
Selain itu, pembangunan rumah kota Green Valley tahap 2 juga telah dimulai pada kuartal II/2020 dengan membangun 6 blok (348 unit rusunami). Nicholas mengatakan saat ini proses pembangunannya telah mencapai 60 persen dan direncanakan selesai pada Mei 2022 dengan maksimal serah terima pada Mei 2022.