Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan private equity Northstar belum memiliki niatan untuk terjun menggeluti investasi kripto dalam waktu dekat. Meskipun, salah satu pendiri sekaligus Managing Partners mereka Patrick Walujo mengakui bahwa saat ini kripto merupakan aset yang menjanjikan.
"Saya tidak punya pandangan mengenai seperti apa nilai intrinsik kripto. Tetapi, sebagai aset apakah itu akan grow [bertumbuh nilainya], saya rasa ya," kata Patrick dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE) Sabtu (28/8/2021).
Patrick menambahkan bahwa sebenarnya Northstar telah mempelajari dan tertarik untuk melirik investasi teknologi yang menopang kripto. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada realisasi investasi yang mereka kucurkan.
"Kami ada beberapa kali tertarik untuk invest di sektor tekait kripto, terutama terhadap teknologi di belakangnya, tetapi sampai saat ini kami belum melakukan investasi di sektor itu."
Sampai saat ini, fokus utama Northstar masih menanam investasi di perusahaan-perusahaan dengan potensi pertumbuhan pangsa pasar besar. Terutama perusahaan-perusahaan berbasis teknologi.
Patrick juga menggarisbawahi bila valuasi bukanlah pertimbangan utama. Dirinya mengaku tidak keberatan bila harus menggelontorkan investasi besar selama perusahaan terkait memiliki potensi pertumbuhan yang layak untuk dibanderol mahal.
Baca Juga
"Kalau kata orang barang bagus mana ada yang murah, dan barang murah belum tentu bagus. Yang penting sebenarnya bukan murah atau mahal, tapi harganya bagus atau tidak. Karena kalau kita bicara perusahaan-perusahaan digital ini, multipelnya besar secara teori, kan karena mereka pertumbuhannya juga luar biasa."
Melempem di pertengahan tahun, harga sejumlah aset kripto memang mulai berdenyut pada pekan lalu. Namun, seiring dihelatnya Simposium Jackson Hole yang dihadiri Gubernur The Fed Jerome Powell Jumat (27/8) kemarin, aset-aset kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin dan Ethereum mulai rontok lagi.