Bisnis.com, JAKARTA - Pialang terbesar di Jepang mulai menawarkan langganan layanan pengiriman makanan Italia yang mewah, di mana pelanggan dapat menggunakan token kripto untuk membeli dan memperdagangkan hidangan sejalan dengan nilainya yang berfluktuasi.
Perusahaan afiliasi Nomura Holdings Inc. pada hari Rabu (26/8/2021) mulai menjual token yang ada di blockchain untuk empat paket makanan kelas atas selama setahun dari Masayuki Okuda, koki Jepang pemenang penghargaan yang terkenal menggunakan bahan-bahan lokal tradisional seperti daging sapi yang diberi makan zaitun dan sawi putih zusayama.
Pilihan pengiriman termasuk ravioli labu, tortellini jagung dan ayam dan pizza asparagus, menurut situs web untuk layanan tersebut. Pemilik token akan dapat memperdagangkannya mulai tahun depan berdasarkan rencana saat ini.
Harga langganan tahunan mencapai 60.000 yen atau US$546 (Rp7,91 juta), di atas pembelian keanggotaan awal 3.000 yen. Chef Okuda, yang dilaporkan menyarankan menu untuk makan malam di pertemuan eksekutif keuangan Davos pada tahun 2012 dan memiliki dua restoran di Tokyo, akan menggunakan bahan-bahan tradisional yang ditanam di Hokkaido.
Industri untuk token kripto yang memberi investor hak atas aset dasar ini memang masih baru di Jepang, tetapi Nomura mengharapkannya untuk tumbuh karena aset jenis ini menjadi lebih banyak diadopsi.
Ini adalah pasar yang sedang booming untuk aset digital yang menerima kritik dalam beberapa tahun terakhir karena risikonya, sementara para pendukung aset jenis ini menilai token dapat menawarkan perusahaan kemampuan untuk mengumpulkan uang dengan biaya rendah dan dengan mudah melacak kepemilikan di sistem ekonomi yang selama ini terbatas untuk investor tertentu.
Baca Juga
Nomura memperluas platform ibet, yang dimiliki bersama dengan perusahaan lain, dengan memuat token yang memiliki aset dasar seperti obligasi perusahaan dan real estat di Jepang. Pialang bertujuan untuk membantu menumbuhkan pasar aset digital selain menciptakan bisnis untuk produk pertanian dan perikanan lokal, kata seorang juru bicara perusahaan dikutip dari Bloomberg.