Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sahamnya Melejit 550 Persen, Begini Rencana Kinerja Pakuan (UANG) 

Saham Pakuan (UANG) melejit beberapa waktu terakhir, sehingga mengalami suspensi atau penghentian sementara oleh BEI sebanyak dua kali pada Agustus 2021.
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Pakuan Tbk (UANG) terpantau melesat 550,51 persen secara year to date. Sepanjang Agustus, Bursa Efek Indonesia telah dua kali melakukan suspensi perdagangan saham UANG. 

BEI pertama kali melakukan suspensi saham UANG pada 18 Agustus 2021. Kemudian, perdagangan saham UANG dibuka kembali pada 19 Agustus 2021. 

Hanya berselang satu hari, BEI kembali melakukan membekukan perdagangan saham UANG pada 20 Agustus 2021. Sampai saat perdagangan hari ini Jumat (27/8/2021) saham UANG masih diam di tempat. 

Terakhir kali, saham UANG perdagangan pada 19 Agustus 2021, harga saham ini melambung 15,91 persen di posisi Rp1.275 per saham. Sepanjang 2021, saham emiten berkapitalisasi pasar Rp1,54 triliun itu melejit 550,51 persen.  

Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, UANG mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,91 miliar naik tipis 18,60 persen dari Rp5,83 miliar per Juni 2021. 

Namun, rugi periode berjalan membengkak menjadi Rp31,9 miliar per Juni 2021 daru rugi Rp10,79 miliar per Juni 2020.

Wakil Direktur Utama Pakuan Erick Wihardja pihaknya berharap pertumbuhan pendapatan ini akan tetap berlanjut sampai akhir 2021 dengan peraturan PPKM yang semakin longgar. 

"Dengan adanya kondisi status PPKM yang makin membaik, kami tetap mengharapkan [kenaikan pendapatan akan berlanjut] sampai akhir 2021," imbuhnya. 

Untuk mendorong pertumbuhan pendapatan, Erick menjelaskan pihaknya akan fokus dalam penjualan cluster landed atau rumah tapak baik di Sawangan ataupun di Depok. 

Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan meluncurkan Cluster The Grove di Depok tahap satu pada Juli 2021 kemarin. Sementara tahap dua akan diluncurkan pada kuartal IV/2021 dengan memasarkan 200 unit. 

Sementara itu, Erick memproyeksikan pendapatan UANG sampai akhir 2021, berada di kisaran Rp12 miliar - Rp13 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper