Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melakukan private placement penerbitan Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp4,5 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Rabu (25/8/2021), pemerintah menerbitkan 1 seri SUN dengan cara private placement.
Sukuk dengan seri FR0082 tersebut diterbitkan pada 24 Agustus 2021 dan bersifat dapat diperdagangkan atau tradeable. FR0082 memiliki waktu yang jatuh tempo 15 September 2030
Dengan nilai penerbitan Rp4,5 triliun, tingkat kupon yang ditawarkan adalah sebesar 7 persen . Sementara imbal hasil (yield) SUN ini adalah 6,05 persen. Kupon pada SUN ini juga bersifat tetap atau fixed rate.
Sebelumnya, pada 23 Agustus kemarin, pemerintah juga melakukan private placement penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara senilai Rp2 triliun.
Sukuk dengan seri PBS-003 tersebut diterbitkan pada 23 Agustus 2021 dan bersifat dapat diperdagangkan. PBS-003 memiliki waktu jatuh tempo 15 Januari 2027
Baca Juga
Dengan nilai penerbitan Rp2 triliun, tingkat kupon yang ditawarkan adalah sebesar 6 persen dan bersifat tetap. Sementara imbal hasil (yield) PBS-003 adalah sebesar 5,26 persen
Sementara itu, pembayaran imbalan pertama akan dilakukan 15 Januari 2022. Selanjutnya, pembayaran imbalan akan dilakukan setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli.
Adapun, pada pekan ini, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melanjutkan pembagian beban atau burden sharing pada 2021 dan 2022.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI tentang Skema dan Mekanisme Koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka Pembiayaan Penanganan Kesehatan dan Kemanusiaan Guna Penanganan Dampak Pandemi Corona Virus Disease 2019 Melalui Pembelian di Pasar perdana oleh BI Atas Surat Utang Negara dan/atau Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan Pemerintah (atau disebut SKB III).
Dalam kesepakatan tersebut, BI akan melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp215 triliun pada 2021 dan Rp224 triliun pada 2022.