Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2021, Laba Bayan Resources (BYAN) Melesat 374 Persen

Lonjakan laba bersih tak lepas dari kenaikan pendapatan yang juga signifikan. Pada semester pertama tahun ini, BYAN berhasil mencatatkan pendapatan hingga US$1,02 miliar.
Terminal Batu Bara Balikpapan. Terminal yang dikelola oleh PT Bayan Resources Tbk. merupakan salah satu terminal curah terbesar di Indonesia./bayan.com.sg
Terminal Batu Bara Balikpapan. Terminal yang dikelola oleh PT Bayan Resources Tbk. merupakan salah satu terminal curah terbesar di Indonesia./bayan.com.sg

Bisnis.com, JAKARTA – Mencetak kinerja cemerlang, emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. membukukan kenaikan laba bersih hingga 374,23 persen pada semester I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Dikutip dari laporan keuangan emiten berkode BYAN tersebut mencetak laba bersih US$359,7 juta atau sekitar Rp5,23 triliun dan naik 374,23 persen dari US$75,7 juta pada semester I/2020.

Lonjakan laba bersih tak lepas dari kenaikan pendapatan yang juga signifikan. Pada semester pertama tahun ini, BYAN berhasil mencatatkan pendapatan hingga US$1,02 miliar atau setara dengan Rp14,88 triliun dari US$695,7 juta pada semester pertama 2020 atau naik 47,14 persen.

Sepanjang semester pertama tahun ini BYAN memproduksi batu bara hingga 18 juta ton atau naik 50 persen dari semester I/2020 sebanyak 12,1 persen. Adapun, volume penjualannya naik 15 persen mencapai 19,7 juta ton dari periode yang sama sebelumnya sebanyak 17,1 ton.

Dari harga jual sendiri, produk BYAN mengalami kenaikan dari US$40,7 per ton menjadi US$52,1 per ton. Sementara rata-rata biaya produksinya turun dari US$32,8 per ton pada semester I/2020 menjadi hanya US$25,2 per ton pada setengah tahun pertama 2021.

“Volume penjualan Bayan akan tetap setara dengan volume pada 2020 sampai jalur pengangkutan batu bara yang baru ke Sungai Mahakam dan fasilitas pembuatan selesai dibangun pada 2022,” tulis manajemen Bayan, dikutip Selasa (24/8/2021).

Adapun, meski diadang pandemi Covid-19, perseroan tetap menargetkan bisa mengoeprasikan fasilitas pengangkutan batu bara tersebut pada 2022, yang diperkirakan bisa menambah kapasitas produksi hingga 25-30 juta ton dari kapasitas fasilitas yang sudah ada.

Meskipun membukukan capaian kinerja yang ciamik, saham BYAN pada perdagangan Selasa (24/8/2021) sesi I terpantau menurun tipis 50 poin atau 0,33 persen menjadi Rp14.950 dari penutupan sebelumnya di Rp15.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper