Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seperti Lo Kheng Hong, Sandiaga Uno Belajar Investasi Saham ala Warren Buffet

Sandiaga Uno mengikuti jurus dari Warren Buffet dalam berinvestasi saham, yakni dengan menggabungkan greed (keserakahan) dengan fearful (ketakutan). 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyarankan milenial menggunakan pasar modal untuk berinvestasi dalam jangka panjang. 

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per akhir Juni 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 5,59 juta orang yang ditunjukkan jumlah single investor identification (SID). Investor di bawah usia 30 tahun mendominasi pasar modal dengan komposisi 58,39 persen. 

Merespons hal tersebut, Sandiaga mengatakan dirinya merasa bangga melihat anak-anak milenial terbuka untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, dia meminta milenial memanfaatkan pasar modal untuk berinvestasi bukan berspekulasi. 

"Saya ingin menyarankan, please use pasar modal ini sebagai tempat untuk berinvestasi, bukan untuk berspekulasi," tegasnya dalam webinar virtual, dikutip Senin (23/8/2021). 

Dia menilai banyak hal-hal yang bersifat gimik dan gamifikasi dalam berinvestasi sehingga banyak orang yang melihat pasar modal sebagai hiburan.

Sandiaga juga membagikan tips untuk milenial untuk berinvestasi. Dia menyebut dirinya adalah seorang investor yang menerapkan value investing. 

Selama berinvestasi, menparekraf yang telah lama berkiprah di dunia bisnis ini bercerita, dirinya selalu mengikuti matra dari Warren Buffet yakni dengan menggabungkan greed (keserakahan) dengan fearful (ketakutan). 

"Jadi kombinasi antara greed dan fear, kita mesti greedy when everybody else fearful dan kita mestinya fearful ketika everyone else is greedy," jelasnya. 

Menurutnya, ketika terjadi volatilitas orang-orang takut mungkin itu waktu terbaik untuk membeli saham tersebut. Namun, dia menegaskan investor juga perlu melakukan riset mengenai perusahaan tertentu dari fundamental atau pun analisis valuasinya. 

“Jadi kalau ada volatilitas biasanya orang-orang itu takut mungkin itu waktu terbaik untuk beli, tapi beli di harga berapa itu yang harus riset dengan sangat jitu dan komprehensif,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Sandiaga Uno tercatat memegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), sebuah perusahaan investasi yang dia dirikan bersama dengan rekannya Edwin Soeryadjaya pada 1998. 

Mengacu pada laporan keuangan Saratoga per Maret 2021, secara pribadi Sandiaga tercatat menguasai 21,51 persen dari keseluruhan saham SRTG atau setara dengan 583 miliar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper