Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Lo Kheng Hong Cuan Besar dari Saham INDY: Beli Harga Rp100-an, Jual Rp4.000-an

Lo Kheng Hong yang dijuluki Warren Buffet Indonesia bercerita dirinya cuan besar dari saham PT India Energy Resources Tbk. (INDY). Beli saham di harga Rp100-an dan jual Rp4.000-an. Simak kisahnya!
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Investor saham kawakan Lo Kheng Hong menceritakan pengalaman paling berkesan saat memiliki saham PT Indika Energy Resources Tbk. Beli saham INDY di harga Rp100-an dan jual Rp4.000-an.

"Ketika saya membeli harganya hanya Rp100-an tahun 2016. Padahal waktu itu nilai buku per sahamnya Rp1.600. Waduh, itu murah sekali, lho!," ujar Lo Kheng Hong seperti dikutip dari Instagram Founder Hungry Stocks Lukas Setiaatmaja @lukas_setiaatmaja, Sabtu (21/8/2021).

Selain harga buku yang murah, pria yang dijuluki Warren Buffet Indonesia tersebut mengungkapkan alasan dirinya memilih saham INDY. Menurutnya, Indika Energy merupakan pemilik tambang batu bara terbesar nomor tiga di Indonesia.

Posisi Indika Energy berada di bawah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Apalagi, dia menuturkan saat itu kapasitas produksi batu bara INDY mencapai 30 juta ton.

"Nilai buku per sahamnya Rp1.600, harga sahamnya bisa Rp100-an. Itu betul-betul salah harga, undervalue. Jadi saya membelinya," ujarnya.

Pak Lo, sapaan akrabnya, langsung mengontak pialang saham kepercayaannya untuk membeli saham INDY. Anehnya, kata Lo Kheng Hong, pialang yang juga menjabat sebagai direktur tersebut justru menyarankan dia agar tidak membeli saham Indika Energy. Menurut sang pialang saham, lanjutnya, saham tambang batu bara memiliki masa depan yang suram.

Namun, Lo Kheng Hong tetap ngotot membeli saham INDY. Dia pun terus menerus membeli saham tersebut hingga akhirnya menjadi pemilik saham terbesar di perusahaan tersebut.

Secara kebetulan, Pak lo mengatakan saat itu dia sedang berada di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat. Seperti diketahui, Omaha merupakan kota kelahiran Warren Buffet.

"Kebetulan saya membelinya ketika saya di Omaha, kotanya Warren Buffet. Saya order di sini jam 9 pagi, di sana [Omaha] jam 9 malam. jadi saya order belinya melalui Wi-Fi. Wah, saya senang banget saya bisa telepon pialang saya 3 jam gak bayar. Saya beli terus, saya beli hingga saya jadi pemegang saham nomor 4 terbesar di Indika Energy," ucapnya.

Setelah beberapa tahun mengantongi saham INDY, dia becerita secara tiba-tiba harga batu bara yang tadinya US$50 kembali meroket hingga ke US$100.

Hal tersebut membuat harga saham Indika Energy melonjak naik dari Rp100-an per lembar saham jadi Rp4500-an per lembar saham. Lo Kheng Hong pun cuan banyak dari saham INDY.

Kesabaran dan ketekunan Lo Kheng Hong menggenggam saham INDY pun berbuah manis. Dia pun menjual kepemilikan saham di Indika Energy saat harganya berada di pucuk atau posisi tertinggi.

"Ketika sudah Rp4000-an lebih saya jual. Saya pakai handphone yang nilainya Rp200 ribu. Saya jual terus, sampai saya berhenti jual itu ketika di jakarta gempa bumi dan yang lari saya duluan. Takut saya gempa bumi. Saya dapat keuntungan yang besar dan itu dua tahun, dari Rp100-an jadi Rp4000-an lebih harga sahamnya. Kira-kira itu saham yang berkesan buat saya," imbuh Lo Kheng Hong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper