Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup vatiarif pada perdagangan KAmis (19/8/2021) karena investor mencerna risalah pertemuan Federal Reserve Juli dan data ekonomi terbaru.
Dow Jones Industrial Average turun 66,57 poin, atau 0,19 ke 34.894,12, sedangkan indeks S&P 500 naik 5,53 poin atau 0,13 persen ke 4.405,80 dan indeks Nasdaq 100 menguat 0,51 persen ke 14.933,94.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham teknologi naik 0,99 persen, memimpin kenaikan. Saham energi tergelincir 2,65 persen, menjadi kelompok berkinerja terburuk.
Saham perusahaan China yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih rendah dengan sembilan dari 10 saham teratas dalam indeks S&P A.S. Listed China 50 mengakhiri hari dengan catatan suram.
Reaksi pasar tersebut terjadi ketika risalah pertemuan Fed yang dirilis Rabu menunjukkan sebagian besar pejabat setuju untuk mulai mengurangi pembelian aset tahun ini, jika "ekonomi berkembang secara luas seperti yang mereka perkirakan."
Risalah juga mengungkapkan bahwa beberapa pejabat Fed lain mengatakan bahwa pengurangan laju pembelian aset lebih mungkin menjadi langkah tepat pada awal tahun depan.
Baca Juga
The Fed telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada level rekor terendah mendekati nol, sembari melanjutkan program pembelian asetnya setidaknya pada kecepatan saat ini sebesar 120 miliar dolar AS per bulan sampai "kemajuan lebih lanjut yang substansial" telah dilakukan di lapangan kerja dan inflasi.
Pada Rabu, bursa AS mengalami kemunduran yang nyata dengan Dow ditutup turun 382 poin, setelah rilis risalah Fed.
Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal AS, yang digunakan untuk mengukur PHK, turun 29.000 menjadi 348.000 dalam pekan yang berakhir 14 Agustus, angka terendah baru ada era pandemi, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Kamis.