Bisnis.com, JAKARTA – PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan marketing sales Rp1,60 triliun tahun lalu, demikian terungkap pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020 yang digelar pada Jumat (20/8/2021).
RUPST menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020.
David Iman Santosa, Direktur PT Modernland Realty Tbk., mengemukakan sejalan dengan kondisi industri properti secara umum pada 2020, kinerja operasional dan keuangan Perseroan turun jika dibandingkan dengan 2019.
Sepanjang 2020, kata David, Perseroan membukukan marketing sales Rp1,60 triliun, turun 62,65 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,28 triliun.
Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk. William Honoris bersyukur mampu melewati 2020 yang penuh tantangan.
“Atas dukungan dan kepercayaan seluruh pemegang saham, manajemen telah mengambil langkah-langkah strategis mendayagunakan aset bernilai tinggi untuk mendorong pendapatan dan mengukuhkan struktur keuangan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan,” kata William.
Baca Juga
Dia menambahkan dampak dari pandemi Covid-19 membuat bisnis properti domestik cenderung lesu dan stagnan.
Perlambatan terjadi pada aspek indeks harga properti, pasokan properti, permintaan properti, serta kredit kontruksi dan perkembangan suku bunga bank umum. Sepanjang 2020, kata William, industri real estat masih mencatatkan angka pertumbuhan positif, tetapi terus kontraksi di setiap kuartalnya.
David memerinci marketing sales Rp1,6 triliun ditunjang oleh segmen residensial Rp1,36 triliun, menurun 53,81 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp2,94 triliun. Sementara itu, Modern Cikande Industrial Estate mencatat marketing sales Rp151,91 miliar, menurun 87,52 persen dibandingkan dengan 2019 yang Rp1,22 triliun.
Selanjutnya, Perseroan membukukan pendapatan hotel Rp36,69 miliar, menurun 50,42 persen dibandingkan dengan 2019 yang Rp74,00 miliar. Kemudian, pendapatan dari operasional lapangan golf dan restoran club house menurun 3,63 persen pada 2020 menjadi Rp44,89 miliar dari 2019 Rp46,59 miliar.
Prospek 2021
David Iman mengatakan, Perseroan meyakini perekonomian nasional dan industri properti akan mulai pulih pada 2021 menyusul program vaksinasi yang mulai dijalankan pemerintah.
Perseroan berharap vaksinasi tersebut dapat berdampak baik pada sentimen pasar, sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan mulai pulih dan perbankan akan mulai berani membuka peluang lebar untuk pembiayaan, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri properti.
Selain itu, dengan dijalankannya Undang-Undang Cipta Kerja serta dilanjutkannya pembangunan infrastruktur yang sempat terhambat akibat pandemi Covid-19 dapat mendorong investor untuk kembali menjalankan ekspansi usaha sehingga penjualan kawasan industri dapat pulih kembali.
Atas dasar itulah, tahun ini Perseroan akan melaksanakan promosi penjualan unit residensial untuk memanfaatkan momentum relaksasi Pajak Pertambahan Nilai. Perseroan pun berencana menjual aset yang bersifat non-operasional untuk membantu peningkatan modal kerja.
Dia mengemukakan peluncuran produk residensial baru dengan harga penjualan yang lebih terjangkau pun akan dilaksanakan sambil mencari mitra strategis untuk pengembangan kawasan residensial milik Perseroan lainnya.
“Perseroan juga akan terus mengembangkan Modern Cikande Industrial Estate untuk menarik minat para pelaku usaha,” kata David.