Bisnis.com, JAKARTA – Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyarankan untuk tetap melakukan diversifikasi investasi reksa dana walaupun kinerja reksa dana pasar uang unggul sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksa dana pasar uang hingga 13 Agustus 2021 tumbuh hingga 2,20 persen selama tahun berjalan atau year to date. Di mana kinerja reksa dana dengan risiko lebih rendah tersebut memimpin produk reksa dana lain.
Pada posisi selanjutnya reksa dana pendapatan tetap masih bisa tumbuh sebesar 0,87 persen. Sedangkan reksa dana campuran berkinerja negatif 0,09 persen dan di posisi terbawah yaitu reksa dana saham yang terkoreksi 3,97 persen.
Menurut Wawan, reksa dana pasar uang yang berfokus pada deposito memiliki risiko relatif kecil sehingga fasilitas tersebut cocok untuk masa pandemi Covid-19 yaitu likuiditasnya yang maksimal satu hari setelah transaksi (T+1) bisa cair atau redeem.
Dia melanjutkan bahwa saat ini reksa dana pasar uang menjadi pilihan utama para investor terutama untuk investor baru karena minimum pembelian yang murah, mulai dari Rp10.000.
“Untuk kinerja sendiri diperkirakan reksa dana pendapatan tetap akan menyusul dan menjadi nomor 1 di tahun ini,” ungkap Wawan saat dihubungi Bisnis, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga
Walaupun demikian, Wawan mengatakan reksa dana pasar uang akan tetap menarik hingga akhir tahun ini. Hal tersebut dikarenakan reksa dana pasar uang ungkapnya memberikan kinerja setara deposito dengan likuiditas yang hampir setara tabungan.
Oleh karena itu, Wawan pun tetap menyarankan para investor untuk melakukan diversifikasi.
“Untuk investor dengan time frame investasi 3 tahun, saya sarankan 50 persen pada reksa dana pendapatan tetap, 30 persen pada reksa dana saham dan 20 persen pada reksa dana pasar uang,” paparnya.