Bisnis.com, JAKARTA – Entitas Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) membukukan lonjakan perolehan laba hingga semester I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, MSIN tercatat telah mengalami lonjakan jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 101,46 persen. Di mana pada semester I/2021 menghasilkan laba sebesar Rp152,49 miliar, sedangkan pada periode sama tahun lalu berjumlah Rp75,69 miliar.
Hal ini beriringan dengan jumlah pendapatan yang juga mengalami peningkatan sebesar 36,12 persen menjadi Rp974,89 miliar pada enam bulan pertama 2021, sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya menghasilkan Rp716,18 miliar.
Pendapatan dari emiten tersebut berasal dari bisnis konten sebesar Rp888,88 miliar, digital Rp188,56 miliar dan talent serta lainnya sebesar Rp135,48 miliar.
Jumlah dari pendapatan sebesar Rp1,21 triliun tersebut kemudian dikurangi dengan biaya eliminasi sebesar Rp238,04 miliar yang merupakan jumlah pendapatan pada kuartal II/2021.
Investor Relation MNC Studios International Luthan Fadel Putra menjelaskan bahwa lonjakan besar pendapatan usaha tidak lepas dari peningkatan volume produksi konten dan peningkatan pesat pada pendapatan digital perseroan.
Baca Juga
Pendapatan konten pada semester I/2021 tercatat sebesar Rp888,88 miliar yang naik jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp735,46 miliar. Peningkatan pesat juga terjadi pada bisnis digital dari Rp74,37 miliar menjadi Rp188,56 miliar.
“Peningkatan pada pendapatan konten juga berasal dari keterlibatan MSIN yang berkelanjutan dalam mengadopsi iklan kreatif yang ditempatkan di dalam kontennya,” tulis Fadel dalam rilis resmi yang dikutip pada Senin (16/8/2021).
Selanjutnya, perseroan juga membukukan peningkatan jumlah aset pada semester I/2021, dari Rp2,31 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp3,28 triliun.
Adapun jumlah ekuitas juga mengalami kenaikan dari Rp1,55 triliun pada kuartal IV/2020 menjadi Rp2,56 triliun pada kuartal II/2021. Sedangkan jumlah liabilitas mengalami penurunan dari Rp759,02 miliar menjadi Rp713,25 miliar.
Pada surat penjelasan MSIN yang terlampir dalam laman Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menjelaskan bahwa kenaikan jumlah aset sebesar 42 persen terutama dikarenakan oleh pengakuan revaluasi tanah.
Di mana jumlah aset lancar menjadi Rp1,88 triliun sedangkan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp1,39 triliun pada kuartal II/2021. Jumlah aset tidak lancar tersebut mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan jumlah aset pada kuartal IV/2020 sebesar Rp664,32 miliar.