Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Saham baru itu mewakili sebanyak-banyaknya 70,01 persen saham dari jumlah saham perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh saat keterbukaan informasi ini disampaikan.
“Saham baru tersebut akan diterbitkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” tulis manajemen Acset Indonusa dalam keterbukaan informasi, Jumat (13/8/2021).
Adapun, saham baru tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham perseroan lainnya.
Untuk aksi korporasi ini, emiten dengan kode saham ACST tersebut akan meminta restu dari pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Agustus 2021.
ACST juga melaporkan bahwa PT Karya Supra Perkasa (KSP) berencana menjadi pembeli siaga dengan mengambil bagian atas saham-saham baru yang diterbitkan lewat private placement ini. KSP merupakan pemegang saham ACST sekaligus pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 64,86 persen.
Baca Juga
KSP 100 persen sahamnya dikuasai oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR), entitas Grup Astra. Total dana hasil private placement sekitar Rp1,5 triliun, kendati perseroan belum menentukan harga pelaksanaan saham.
ACST berencana menggunakan dana segar dari private placement ini untuk membayar utang sekitar Rp939,78 miliar kepada PT United Tractors Tbk dan untuk modal kerja sekitar Rp560,21 miliar.
“Perseroan sebagai salah satu kontraktor swasta terbesar di Indonesia turut mengalami dampak secara langsung dan tidak langsung dari pandemi dan membutuhkan penambahan modal guna memperbaiki posisi keuangan,” tulis ACST.