Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Acset Indonusa Tbk. masih mengalami penurunan kinerja pada semester I/2021. Namun, kerugian perseroan terpantau menyusut.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, emiten dengan kode saham ACST membukukan penurunan pendapatan sebesar 13,98 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp644,06 miliar dari sebelumnya Rp748,74 miliar.
Namun, rugi bersih perseroan berkurang menjadi Rp153,17 miliar dari sebelumnya Rp252,19 miliar. Penurunan rugi bersih ini seiring dengan penurunan beban dan biaya keuangan.
Presiden Direktur Acset Indonusa Idot Supriadi mengatakan kondisi pandemi yang berlangsung hingga semester I/2021 masih sangat mempengaruhi kinerja perseroan secara substansial.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi berperan dalam menahan laju perbaikan yang diupayakan perseroan, tetapi Acset tetap fokus kepada perbaikan internal proses yang terus menerus diupayakan dan dirasakan membawa dampak pada aspek finansial dan operasional,” tulis Idot dalam keterangan resmi, Rabu (28/7/2021).
Adapun, hingga akhir semester I/2021, emiten Grup Astra ini mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp191,38 miliar. Kontrak baru itu berasal dari proyek bidang fondasi dan infrastruktur, seperti pekerjaan bidang fondasi di BUMN Center, Jembatan Layang Arumaya Residence, dan Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi.
Baca Juga
"Seluruh proyek fondasi tersebut dikerjakan oleh anak usaha perseroan yakni PT Acset Pondasi Indonusa," imbuhnya.
Sementara di bidang infrastruktur, ACST mendapatkan kontrak baru di pekerjaan perbaikan Tol Cipali KM 122, Underpass Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan penanganan longsor Tol Balaraja Timur KM 1.
Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan ACST periode semester I/2021 didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 47 persen, infrastruktur sebesar 40 persen, fondasi sebesar 8,4 persen, dan sektor lainnya sebesar 4,4 persen. Adapun, sektor lainnya merupakan aktivitas perdagangan dan jasa sewa yang dilakukan oleh anak usaha.