Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak terkonsolidasi pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (9/8/2021).
Akhir pekan lalu (6/8/2021), IHSG ditutup terkonsolidasi melemah tipis 1,98 poin atau 0,03 persen ke level 6.203,43. Saham-saham sektor perbankan menjadi penekan pergerakan pada akhir pekan dimana saham BBCA, BBRI, BMRI dan AGRO tertekan lebih dari 2 persen dan menjadi penekan pergerakan IHSG.
Indeks sektor keuangan (-0.86%) dan Kesehatan (-0.52%) turun sedangkan sektor industri (+1.09%) dan Teknologi (+3.16%) mengimbangai dengan penguatan. Investor seakan mengambil langkah aman pasca penguatan yang terjadi sejak awal pekan.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp127,51 miliar dengan saham BUKA yang menjadi top net sell value sebesar Rp246,59 miliar.
Lanjar Nafi Equity Technical Analyst Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia mengungkapkan secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi jangka pendek.
"Indikator Stochastic dan RSI memiliki arah pergerakan yang menjenuh pada area overbought. Indikator MACD bergerak mendekati overvalue dengan potensi histogram yang divergence negatif," urainya dalam riset Senin (9/8/2021).
Baca Juga
Pada perdagangan level support psikologis 6200 akan menjadi konfirmasi pergerakan. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi tertekan dengan support resistance 6159-6262.
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; CTRA, HRUM, ICBP, INCO, MCAS, SILO, WSBP, UNTR.
Di sisi lain, Bursa Asia memulai pekan ini diperkirakan terkonsolidasi setelah adanya kenaikan data pekerja AS yang lebih baik dari perkiraan dapat memicu ekspektasi bahwa the Fed akan lebih dekat pada sikap pengurangan stimulus.
Pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat paling cepat di bulan Juli dalam hampir satu tahun dan tingkat pengangguran menurun. The Fed berpotensi melakukan penyesuaian pembelian obligasi secara bertahap.
Data inflasi AS minggu ini akan menjadi sinyal arah kebijakan lanjutan the Fed. Futures naik di Australia sedangkan di Hong Kong turun disaat Pasar Jepang tutup untuk liburan pada hari senin.
"Hari ini investor akan menanti data keyakinan konsumen di dalam negeri dan Tingkat inflasi di Tiongkok. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi di awal pekan," imbuhnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.