Bisnis.com, JAKARTA – Nilai penghimpunan dana di pasar modal Indonesia telah mencapai Rp117,94 triliun hingga awal Agustus.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga 3 Agustus 2021, nilai penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp117,94 triliun dari 92 penawaran umum. Jumlah tersebut hampir menyamai realisasi penghimpunan dana pada 2020 senilai Rp118,8 triliun.
Secara rinci, penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan 25 aksi menghimpun dana sebesar Rp28,41 triliun. Sedangkan, 17 penawaran umum terbatas (PUT) menghasilkan dana terbesar sejauh ini sebanyak Rp35,66 triliun.
Selanjutnya, penawaran umum berkelanjutan (PUB) efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) tahap II menghimpun dana sebanyak Rp35,05 triliun diikuti PUB EBUS tahap I dengan 17 penawaran umum senilai Rp14,33 triliun dan 3 EBUS yang menghasilkan dana Rp4,5 triliun.
Adapun nilai penawaran umum terbesar dilakukan oleh sektor keuangan dengan kontribusi 40,7 persen dari keseluruhan aksi penawaran umum. Menyusul di belakangnya adalah sektor konsumer non-siklikal sebesar 21,7 persen, basic materials sebesar 13,1 persen, serta infrastruktur yang menyumbang 8,7 persen dari keseluruhan penawaran umum.
Sementara itu, berdasarkan alokasi penggunaan dana, 52,48 persen digunakan untuk modal kerja perusahaan diikuti oleh pembayaran utang dengan alokasi dana 18,51 persen. Penggunaan dana untuk ekspansi berada di posisi selanjutnya dengan 9,69 persen diikuti oleh penggunaan untuk kebutuhan lain-lain sebesar 8,52 persen.
Baca Juga
Pada periode yang sama, jumlah emiten baru tercatat sebanyak 27 perusahaan, atau bertambah 4 dari Juli 2021.
Selanjutnya, OJK juga mencatat 83 aksi penawaran umum yang berada di pipeline dengan nilai Rp52,56 triliun. Sebanyak 22 penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap I berpotensi menghimpun dana senilai Rp25,9 triliun, diikuti oleh 11 penawaran umum terbatas dengan nilai Rp11,8 triliun.
OJK juga mencatat 40 IPO masih berada di pipeline dengan nilai penawaran umum sebesar Rp6,7 triliun. Sedangkan, 6 penawaran EBUS dengan nilai Rp7,1 triliun dan 3 penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap II juga berada di pipeline dengan nilai Rp1,07 triliun.