Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Baru Adhi Karya (ADHI) Melonjak 81 Persen, Proyek Swasta Dominan

Realisasi kontrak baru Adhi Karya pada semester I/2021 tumbuh 81,08 persen secara tahunan menjadi Rp6,7 triliun.
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru yang signifikan pada semester I/2021. Walau sudah memiliki spesialisasi infrastruktur transportasi, nilai kontrak baru pada paruh pertama didominasi konstruksi jalan dan jembatan.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan realisasi kontrak baru perseroan pada semester I/2021 tumbuh 81,08 persen secara tahunan menjadi Rp6,7 triliun. Adapun, realisasi kontrak baru pada semester I/2020 adalah Rp3,7 triliun.

"Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021 meliputi bisnis konstruksi sebesar 88,83 persen, energi sebesar 1,71 persen, dan properti sebesar 9,03 persen," katanya kepada Bisnis Kamis (5/8/2021).

Pertumbuhan nilai kontrak baru pada paruh pertama 2021 menggeser dominasi tipe pekerjaan Adhi Karya dari infrastruktur transportasi pada semester I/2020 menjadi jalan dan jembatan pada semester I/2021.

Kontribusi infrastruktur transportasi menurun dari 62 persen menjadi 32,44 persen. Adapun, kontribusi infrastruktur jalan dan jembatan naik ke posisi 44,41 persen dari level 5 persen pada paruh pertama 2020.

Kontribusi sektor konstruksi gedung terkontraksi dari posisi 33 persen pada semester I/2020 menjadi 20,98 persen.

Di samping itu, sumber kontrak yang dimenangkan Adhi Karya pada semester I/2021 bergeser cukup signifikan. Pada semester I/2020, mayoritas kontrak baru atau sebanyak 70 persen berasal dari pemerintah, tetapi pada semester I/2021 kontribusi proyek pemerintah hanya 32,94 persen.

Kontribusi proyek dari badan usaha milik negara (BUMN) pun turun dari 20 persen menjadi 2,05 persen pada Januari-Juni 2021. Peningkatan terbesar datang dari proyek-proyek pihak swasta atau mencapai 65,01 persen dari sekitar 10 persen pada paruh pertama 2020.

"Untuk akhir tahun 2021, ADHI menargetkan nilai kontrak baru dengan pertumbuhan 20 persen-25 persen," ucapnya.

Seperti diketahui, Adhi Karya mencatatkan realisasi nilai kontrak baru pada 2020 mencapai Rp19,7 triliun atau naik 35 persen secara tahunan. Dengan kata lain, perseroan menargetkan nilai kontrak baru tahun ini mencapai sekitar Rp24,13 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper