Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak turun tajam pada Rabu (4/8/2021) setelah data menunjukkan kenaikan tak terduga stok minyak mentah AS.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 2,41 poin atau 3,4 persen dan ditutup di level US$68,15 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun 2,03 poin atau 2,8 persen ke level US$70,38 per barel di London ICE Futures Exchange.
Persediaan minyak mentah AS meningkat 3,6 juta barel selama pekan yang berakhir pada 30 Juli, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Rabu.
Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan publikasi EIA menunjukkan penurunan 4 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.
Sementara itu, harga minyak berada di bawah tekanan di tengah kekhawatiran tentang permintaan.
Baca Juga
"Ada kekhawatiran khusus di pasar minyak karena permintaan minyak sangat tertekan akibat pembatasan mobilitas yang diberlakukan dalam upaya memerangi virus corona," kata Barbara Lambrecht, analis energi di Commerzbank Research, dalam sebuah catatan pada hari Rabu (4/8/2021).
Turut menambah tekanan terhadap harga minyak varian Delta Covid-19 terdeteksi di hampir setengah dari 32 provinsi China dalam dua pekan terakhir. Lebih dari 46 kota di negara ini menyarankan penduduk untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting.
“Kenaikan kembali infeksi Covid di China mengurangi persepsi pemulihan permintaan,” kata, kepala global industri, material, dan energi di Third Bridge, Peter McNally, dikutip dari Bloomberg.