Bisnis.com, JAKARTA – Emiten laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) berhasil mencetak pendapatan naik hampir 2 kali lipat pada semester pertama 2021. Bottom line pun berbalik untung.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (4/8/2021), pendapatan Prodia naik 88,43 persen menjadi Rp1,23 triliun dibandingkan dengan Rp657,29 miliar pada semester pertama 2020.
Beban pokok pendapatan emiten bersandi PRDA ini juga turut meningkat menjadi Rp471,41 miliar dari Rp319,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Beban usaha perseroan juga naik menjadi Rp402,63 miliar dari Rp375,94 miliar.
Laba tahun berjalan pun berbalik laba menjadi laba Rp301,02 miliar pada semester awal 2021 dari rugi Rp12,09 miliar pada semester pertama 2020.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp462,93 miliar pada Semester I/2021 dibandingkan dengan Rp443,75 miliar pada akhir tahun 2020.
Perinciannya, liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp224,75 miliar dari sebelumnya Rp210,15 miliar. Sementara, liabilitas jangka panjang menjadi Rp238,17 miliar naik dari Rp233,59 miliar.
Baca Juga
Ekuitas perseroan juga cukup sehat naik menjadi Rp1,92 triliun per 30 Juni 2021 dari Rp1,78 triliun pada 31 Desember 2020.
Total aset perseroan meningkat menjadi Rp2,39 triliun per 30 Juni 2021 dibandingkan dengan Rp2,23 triliun pada 31 Desember 2020.
Total aset lancar perseroan mencapai Rp1,49 triliun naik dari posisi Rp1,36 triliun, sementara total aset tidak lancar meningkat menjadi Rp898.79 miliar dari Rp872,04 miliar.
Posisi kas dan setara kas pada akhir periode 30 Juni 2021 meningkat menjadi Rp473,29 miliar dibandingkan dengan Rp118,46 miliar pada semester I/2020.