Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang logam mulia PT Archi Indonesia Tbk. membukukan pendapatan konsolidasi senilai US$142,35 juta pada semester I/2021. Realisasi tersebut naik 9,44 persen dibandingkan pencapaian pada semester I/2020 yang senilai US$130,07 juta.
Peningkatan top line itu disebut terutamanya didorong kenaikan harga rata-rata penjualan emas menjadi US$1.802 per ons dibandingkan dengan US$1.656 per ons. Kenaikan pendapatan pun mengangkat laa bersih perseroan sebesar 23,88 persen secara tahunan menjadi US$32,57 juta dari sebelumnya US$26,29 juta.
Selain karena harga rata-rata penjualan emas yang lebih tinggi sebesar 9 persen, pertumbuhan laba bersih juga ditopang oleh penurunan biaya penambahan sebesar 16 persen menjadi US$2,83 per ton dari sebelumnya US$3,35 per ton.
Selanjutnya, EBITDA emiten dengan kode saham ARCI ini naik 5 persen menjadi US$75,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Archi Kenneth Ronald Kennedy Crichton mengatakan kinerja positif perseroan pada semester pertama tahun ini ditopang oleh harga emas yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami berharap keadaan akan jauh lebih baik pada tahun 2022 seiring dengan ekspansi pabrik pengolahan kami yang telah mencapai efisiensi penuh dan akan berdampak secara langsung terhadap kenaikan produksi emas,” kata Kenneth dalam keterangan resmi, Senin (2/8/2021).
Baca Juga
Saat ini, lanjut Kenneth, ARCI tengah fokus meningkatkan aktivitas eksplorasi di Tambang Emas Toka Tindung, yang dioperasikan oleh entitas anak perseroan yaitu PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), baik di Koridor Timur dan Koridor Barat.
Tujuannya adalah untuk mempercepat penemuan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih yang baru dengan harapan dapat mencerminkan pertumbuhan sebesar 5 persen – 10 persen dari jumlah produksi emas pada tahun lalu.
Adapun, program eksplorasi yang sedang berjalan di lokasi cadangan emas Bima di Koridor Barat, yang berlokasi sekitar 15 kilometer arah barat dari Pit Toka dan yang memiliki kadar emas tinggi, disebut Kenneth sudah memperlihatkan hasil yang menjanjikan.
Dengan produksi emas yang telah tercatat sebesar 81,6 kilo ons pada semester pertama tahun ini, ARCI berharap mencapai produksi emas sekitar 138 kilo ons – 148 kilo ons pada semester II/2021.
Target itu lebih tinggi idbandingkan realisasi produksi emas pada semester II/2020 sebesar 120 kilo ons. Apabila target tercapai, total produksi emas untuk tahun penuh 2021 di ARCI menjadi 220 kilo ons – 230 kilo ons.
“Tim eksplorasi kami telah membuat kemajuan yang luar biasa di Koridor Timur dan Koridor Barat, dan kami mengantisipasi keberhasilan yang lebih jauh bedasarkan hasil awal menjanjikan yang telah kami terima,” kata Kenneth.