Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Pemulihan, Astra Otoparts (AUTO) Berbalik Untung di Semester I/2021

Hingga semester I/2021, AUTO mengantongi pendapatan Rp7,15 triliun meningkat 26,5 persen dibandingkan dengan semester I/2020 sebesar Rp5,65 triliun.
Jajaran komisaris AUTO (kiri ke kanan): Agus Tjahajana Wirakusumah selaku Komisaris Independen, Johannes Loman selaku Wakil Presiden Komisaris, Chiew Sin Cheok selaku Komisaris, Gidion Hasan selaku Presiden Komisaris, Gunawan Geniusahardja selaku Komisaris, Bambang Trisulo selaku Komisaris Independen, Sudirman Maman Rusdi selaku Komisaris, dan Bambang Widjanarko E S selaku Komisaris/astraotoparts.com
Jajaran komisaris AUTO (kiri ke kanan): Agus Tjahajana Wirakusumah selaku Komisaris Independen, Johannes Loman selaku Wakil Presiden Komisaris, Chiew Sin Cheok selaku Komisaris, Gidion Hasan selaku Presiden Komisaris, Gunawan Geniusahardja selaku Komisaris, Bambang Trisulo selaku Komisaris Independen, Sudirman Maman Rusdi selaku Komisaris, dan Bambang Widjanarko E S selaku Komisaris/astraotoparts.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten suku cadang otomotif, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) cemerlang sepanjang semester I/2021. Tanda-tanda pemulihan datang dari kenaikan pendapatan dan bottom line yang berbalik untung.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021), emiten bersandi AUTO ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,15 triliun meningkat 26,5 persen dibandingkan dengan semester I/2020 sebesar Rp5,65 triliun.

Beban pokok pendapatan juga meningkat seiring peningkatan pendapatan menjadi Rp6,26 triliun dari Rp5,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan juga berhasil membalikkan posisi rugi pada laba atas entitas asosiasi dan ventura bersama setelah pajak menjadi untung Rp237,47 miliar dari posisi rugi Rp206,13 miliar pada semester satu tahun lalu.

Alhasil, laba periode berjalan perseroan menjadi Rp273,12 miliar dari posisi rugi periode berjalan Rp336,7 miliar. Dengan demikian, bottom line berbalik menjadi laba sebesar Rp267,06 miliar dari posisi rugi Rp298,19 miliar.

Sementara itu, jumlah aset perseroan meningkat menjadi Rp16,08 triliun dari periode akhir tahun 2020 sebesar Rp15,18 triliun.

Jumlah aset tidak lancar sebesar Rp10,021 triliun turun tipis dari Rp10,026 triliun, sementara aset lancar meningkat menjadi Rp6,06 triliun dari Rp5,15 triliun.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp4,6 triliun dari Rp3,9 triliun pada akhir tahun lalu.

Kenaikan terutama pada liabilitas jangka pendek yang menjadi Rp3,44 triliun dari Rp2,77 triliun, sementara liabilitas jangka panjang naik tipis menjadi Rp1,15 triliun dari Rp1,13 triliun pada 31 Desember 2020.

Jumlah ekuitas perseroan juga meningkat tipis menjadi Rp11,47 triliun dari Rp11,27 triliun per akhir tahun lalu. Saldo kas dan setara kas pada akhir periode 30 Juni 2021 pun tercatat meningkat menjadi Rp1,7 triliun dibandingkan dengan Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper