Bisnis.com, JAKARTA — Dorongan agar BUMN-BUMN Indonesia berkiprah dengan baik di skala internasional didengungkan Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurut Erick, kiprah BUMN di luar negeri akan memegang peranan penting dalam rangka menjaga reputasi Indonesia jelang pelaksanaan KTT G20 pada tahun depan. Apabila tak ada aral melintang, Indonesia memang bakal mendapat mandat menjadi tuan rumah KTT G20 2022.
Rencananya KTT G20 bakal diselenggarakan di Bali. Konferensi ini merupakan pertemuan antara 19 negara dengan perekonomian besar di dunia, ditambah Uni Eropa (UE).
“Tahun depan ada hal yang penting, di mana Bu Menlu [Menteri Luar Negeri] mendapat tugas berat. Kita akan jadi tuan rumah KTT G20. Ini adalah kesempatan Indonesia mengibarkan kepemimpinan sebagai bangsa besar, tidak hanya di Asia Tenggara tapi juga dunia,” kata Erick saat membuka acara Jelajah BUMN Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Dia juga menyatakan kesiapan jajarannya beserta seluruh BUMN untuk mendukung kebutuhan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) jelang pelaksanaan ajang tersebut.
“Tentu kita harap penetrasi BUMN go global ini adalah bagian dari bagaimana Indonesia melangkah menjadi negara mandiri,” sambungnya.
Menlu Retno Marsudi pun mengapresiasi hal tersebut dan mengamini bahwa peran serta BUMN-BUMN di Indonesia, utamanya yang memiliki kiprah dan skala bisnis internasional, akan sangat penting.
Bagi Kemenlu, BUMN adalah diplomatic arms atau lengan diplomasi yang penting. Apalagi, dalam konteks menjalin relasi dengan negara lain di bidang ekonomi.
“Setidaknya terdapat 83 anak atau cabang perusahaan dari 17 BUMN Indonesia yang tersebar berbagai negara, dengan nilai investasi US$17,5 miliar. Kami percaya bahwa BUMN adalah kunci,” tuturnya.
Membawa BUMN-BUMN Indonesia untuk berkiprah di luar negeri merupakan salah satu misi yang diusung pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Misi itu salah satunya juga telah diseriusi lewat penandatanganan nota kesepakatan antara Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri terkait kerja sama lingkungan ekonomi untuk mendukung program BUMN Go Global pada Juli 2020.
Program BUMN Go Global menargetkan dua tujuan utama, yaitu pemasaran produk BUMN ke ranah internasional dan inisiatif untuk berpartisipasi dalam memperbaiki rantai pasokan Indonesia pada skala internasional.
Jelajah BUMN dengan tema Bukan Jago Kandang merupakan kegiatan yang digelar Bisnis Indonesia untuk melihat perkembangan bisnis BUMN di luar negeri. Tim Jelajah akan mengunjungi perwakilan BUMN di beberapa negara untuk melihat perkembangan bisnis masing-masing di ranah internasional.
Program yang disponsori oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. serta didukung Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri ini bakal berlangsung selama 2 bulan, sejak 28 Juli 2021.